Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan limbah utama dari industri pengolahan kelapa sawit. Basis satu ton tandan buah segar (TBS) yang diolah akan dihasilkan minyak sawit kasar (CPO) sebanyak 0,21 ton (21%) serta minyak inti sawit (PKO) sebanyak 0,05 ton (5%) dan sisanya merupakan limbah dalam bentuk tandan buah kosong, serat, dan cangkang biji yang jumlahnya masing-masing 23%, 13,5%, dan 5,5% dari tandan buah segar . Tandan kosong kelapa sawit merupakan sumber bahan organik yang kaya unsur hara N, P, K, dan Mg.

Jumlah tandan kosong kelapa sawit diperkirakan sebanyak 23% dari jumlah tandan buah segar yang diolah. Dalam setiap ton tandan kosong kelapa sawit mengandung hara N 1,5%, P 0,5%, K 7,3%, dan Mg 0,9% yang dapat digunakan sebagai substitusi pupuk pada tanaman kelapa sawit Ketersediaan tandan kosong kelapa sawit di lapangan cukup besar dengandpeningkatan jumlah dan kapasitas pabrik kelapa sawit untuk menyerap tandan buah segar yang dihasilkan.

Penelitian ini bertujuan mempelajari dan mendapatkan informasi pengaruh penggunaan dekomposer EM-4 dan limbah cair kelapa sawit yang berupa lumpur cair Sludge terhadap kandungan unsur hara kompos TKKS. Penelitian  didesain  dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan tiga kali ulangan. Perlakuan yang diuji ada 6 perlakuan yaitu Dekomposer EM-4 dengan dosis standar yaitu 0,20 % dari bahan TKKS (P1)  Limbah cair kelapa sawit Sludge sebagai kontrol 0% dari bahan TKKS (P2) Limbah cair kelapa sawit Sludge sebanyak 5 % dari bahan TKKS (P3) Limbah cair kelapa sawit Sludge sebanyak 10 % dari bahan TKKS (P4) Limbah cair kelapa sawit Sludge sebanyak 15 % dari bahan TKKS (P5) Limbah cair kelapa sawit Sludge sebanyak 20 % dari bahan TKKS (P6).

Pengamatan dilakukan terhadap tingkat kematangan/kualitas kompos setelah 8 minggu waktu pengomposan dengan parameter C/n ratio, kadar N, kadar P, kadar K dan C-Organik.