Latar Belakang: imunisasi measles rubellamemberikan manfaat seperti dapat melindungi anak dari kecacatan dan kematian akibat komplikasi pneumonia, diare, kerusakan otak, ketulian, kebutaan, dan penyakit jantung bawaan. Persentase capaian pemberian imunisasi measles rubella di Provinsi Kalimantan Selatan hanya mencapai 23.20%, urutan keenam terendah dari 34 Provinsi di Indonesia. Sedangkan capaian wilayah Provinsi Kalimantan Selatan pemberian imunisasi (MR) terendah ada di Kabupaten Banjar hanya mencapai persentase 27,27%.

Tujuan:Untukmengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan, keterjangkauan ke tempat pelayanan kesehatan, dukungan petugas kesehatan, dukungan keluarga, dan peran kader pelaksana posyandu dengan pemberian imunisasi measles rubella di Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Baru Kabupaten Banjar.

Metode:Penelitian ini menggunakan metode non-eksperimental dengan desaincase control. Populasi dalam penelitian yaitu ibu yang memiliki balita jumlah sampel 50 responden terbagi 2 kelompok, kelompok kasus 33 responden dan kelompok kontrol 17 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian accidental random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengisi kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi-square dan uji fisher-exact.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan dengan dengan pemberian imunisasi measles rubella(MR) di Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Baru Kabupaten Banjar, yaitu pengetahuan P=0,014, tidak ada hubungan yang signifikan antara keterjangkauan ke tempat pelayanan kesehatan P=1,00, dukungan petugas kesehatan P=1,00 dukungan keluarga P=0,300 dan peran kader pelaksana posyandu P=0,099

Diskusi: pengetahuan ibu adalah faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi measles rubella

Kata kunci:faktor yang berhubungan, Imunisasi, measles rubella(MR)