Latar belakang: Stroke menjadi salah satu penyakit yang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pentingnya dilakukan upaya guna mencegah semakin meningkatnya angka kejadian stroke.

Tujuan: Mengetahui serta mengeksplor persepsi masyarakat tentang pencegahan stroke di komunitas wilayah kerja Puskesmas Liang Anggang, Banjarbaru.

Metode: Penelitian kualitatif: etnografi dengan 7  key informant  hingga didapatkan data jenuh.  Key informant adalah masyarakat dengan faktor risiko stroke di wilayah kerja Puskesmas Liang Anggang, Banjarbaru. Penelitian dilakukan Oktober 2019 sampai April 2020 menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan mentranskrip data, dilanjutkan dengan analisis matriks, pembuatan tipologi, analisis tematik, dan pengumpulan literatur pendukung.

Hasil: Hasil penelitian menunjukan kondisi budaya terkait pencegahan stroke meliputi penggunaan herbal, support system dalam budaya masyarakat dan keluarga,serta bentuk kebiasaan lain yang dilakukan masyarakat sebagai upaya pencegahan stroke. Perasaan masyarakat ketika mampu melakukan pencegahan stroke meliputi perasaan mengenai kondisi fisiknya dan perasaan senang. Faktor-faktor yang memengaruhi diantaranya support system, motivasi diri yang rendah, status ekonomi, masalah transportasi, kesadaran diri dalam mencegah stroke,  sumber informasi tentang pencegahan stroke, pengetahuan tentang stroke, tidak ada efek samping penggunaan herbal, kurang pengetahuan tentang kondisi kesehatan, kecemasan menggunakan obat kimia, asuransi kesehatan, lingkungan dan aktivitas keagamaan.

Diskusi: Pencegahan stroke primer dapat dilakukan dengan pendekatan tradisional berupa herbal dan dibarengi dengan gaya hidup sehat serta pemeriksaan kesehatan berkala untuk memaksimalkan pencegahan stroke.

Kata kunci: stroke, persepsi masyarakat, pencegahan stroke