Batubara saat ini menjadi bahan bakar utama pada pembangkit tenaga listrik, yang mana dalam satu pembangkit saja bisa mengkonsumsi 4 ribu ton batubara setiap harinya. Abu batubara yang dihasilkan dari proses tersebut dapat mencapai 160 ton per hari. Bottom ash yang merupakan sisa pembakaran batubara memiliki nilai kalor yang cukup baik untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif dalam  bentuk briket. Dan untuk meningkatkan nilai kualitas dari briket bottom ash tersebut, bottom ash dicampur dengan arang tempurung kelapa dengan komposisi tertentu, dan dilakukan analisa briket bottom ash itu sendiri dan parameter yang mempengaruhi kemampuan briket itu sebelum diproduksi menjadi energi.

Metode analisis yang digunakan untuk kualitas briket yaitu dengan uji laboratorium berdasarkan standar American Society for Testing and Materials (ASTM) meliputi pengujian, moisture,Ash Content, volatile matter, Calorific Value, Fixed Carbon  dengan dilakukan 2 kali pengujian tiap sampel yang diuji. 

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kualitas briket bottom ash mempunyai nilai yang cukup baik terutama pada nilai kadar air sebesar (5,59% - 7,78%), dan juga mempunyai nilai kalori yang cukup tinggi (5450 cal/g – 6691 cal/g), waktu nyala api (247 detik – 453 detik), tetapi memiliki niai ash content yang tinggi (10,17% - 14,35%)

Kata Kata Kunci : Briket, Bottom Ash, Arang Tempurung Kelapa, Kualitas Briket