Daerah penelitian berada di wilayah asam-asam yang memiliki cadangan batubara ekonomis karena berada di formasi warukin dengan perselingan batupasir dan batulempung dengan sisipan batubara Kalimantan Selatan. Oleh karena itu penelitian tentang geoteknik penting untuk dilakukan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng adalah air tanah yang terdapat pada lereng. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh muka air tanah terhadap kestabilan lereng. Beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya uji slug test yang bertujuan untuk mengetahui nilai konduktivitas hidrolik  dari tanah dan juga kegiatan mapping seepage untuk mengetahui pola persebaran titik seepage pada daerah penelitian. Berdasarkan hasil uji slug test, nilai konduktivitas hidraulik yang didapatkan berkisar antara 10^-5 – 10^-6 yang berarti menunjukkan bahwa lapisan akuifer yang terdapat pada daerah penelitian adalah akuifer batupasir halus.

Sedangkan dari hasil kegiatan mapping seepage menunjukkan seepage berada paling banyak terdapat pada blok 23 yaitu 23% dari 35 titik, dan lapisan batuan dominan tempat keluarnya seepage adalah lapisan batupasir dengan presentase 60%. Kemudian tahapan dari proses analisis kestabilan lereng ini menggunakan metode Morgensten and Price dengan software GEOSLOPE/W. Berdasarkan hasil analisis pada sayatan A-A’ diperoleh nilai FK 1.49 pada lereng low wall dan nilai FK 1.42 pada lereng high wall. Sedangkan pada sayatan C-C’ diperoleh nilai FK 1.747 pada lereng low wall dan 1.252 pada lereng high wall