Remaja merupakan masa yang rentan dikarenakan peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang melibatkan berbagai perubahan-perubahan pada biologis, kognitif, dan sosio-emosional serta diikuti dengan proses kemandirian, oleh karena itu remaja masih kurang bisa mengontrol kemandiriannya. Menghindari hal tersebut, diperlukan adanya pengasuhan orang tua, tak terkecuali terlibatnya ayah dalam pengasuhan. Persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan diperkirakan dapat mempengaruhi kemandirian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan kemandirian pada remaja di SMPN 4 Banjarbaru. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMPN 4 Banjarbaru dengan sampel menggunakan teknik purposive sampling, subjek siswa di SMPN 4 Banjarbaru sebanyak 161 siswa yang memiliki kriteria usia 11 – 20 tahun dan remaja yang tinggal bersama ayah yang bekerja. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur yaitu skala persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan dan skala kemandirian. Analisa data menggunakan analisis korelasional dengan bantuan SPSS versi 24. Berdasarkan hasil analisis korelasional didapatkan hubungan positif antara perspesi keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan kemandirian dengan nilai r=0,401 dengan nilai signifikansi 0,000. Hal ini berarti semakin tinggi keterlibatan ayah dalam pengasuhan maka semakin baik kemandirian. Koefisien determinasi menunjukkan sumbangan efektif persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan kemandirian sebesar 16,1%, sedangkan 83,9% merupakan sumbangan dari faktor lainnya.

Kata Kunci : Persepsi Keterlibatan Ayah Dalam Pengasuhan, Kemandirian, Remaja