Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui pola pengelolaan tanaman karet monokultur dan tumpang sari serta mengetahui sistem perkebunan karet mana yang lebih menguntungkan di Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong. Ruang lingkup penelitian dilakukan di wilayah Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong dan jenis penelitian bersifat deskriptif kuantitatif. Sumber data berupa data primer yang diperoleh dari wawancara yang dilakukan dan dioleh menggunakan teknik analisis keuntungan, penerimaan, biaya produksi, dan Revenue Cost Ratio (R/C).

Hasil penelitian menunjukan bahwa perkebunan karet dengan pola tumpang sari memperoleh penerimaan yang lebih tinggi dan menguntungkan dibanding perkebunan karet pola monokultur.