Cahaya matahari mampu diubah menjadi energi listrik. Namun ada permasalah yang timbul dalam kinerja panel surya, salah satunya temperatur panel yang terlalu tinggi.. Oleh karena itu untuk mengatasi penurunan performa, temperatur panel perlu dijaga. Dalam penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji eksperimental peningkatan daya output panel surya dengan model pendinginan variasi kecepatan udara. Dari hasil pengujian didapat pada kecepatan udara 2 m/s temperatur berkisar 33,75 ? – 40,5 ? dengan nilai laju perpindahan panas berkisar 7,44 watt – 36,16 watt. Pada kecepatan udara 3 m/s temperatur berkisar 33,62 ? – 39,44 ? dengan nilai laju perpindahan panas berkisar 9,56 watt – 43,69 watt. Pada kecepatan udara 4 m/s temperatur berkisar 33,54 ? – 38,25 ? dengan nilai laju perpindahan panas berkisar 11,41 watt – 46,29 watt. Pada kecepatan udara 5 m/s temperatur berkisar 33,43 ? – 37,6 ? dengan nilai laju perpindahan panas berkisar 12,66 watt – 49,58 watt.Pengujian panel surya tanpa pendinginan didapat pada kisaran temperatur 38 ? - 52,875 ? menghasilkan efisiensi listrik yang berkisar 3,134 % – 3,014 %. Sedangkan pada pengujian menggunakan pendinginan dengan kecepatan udara bervariasi yaitu 2 m/s, 3 m/s, 4 m/s dan 5 m/s pada kisaran temperatur  33,43? -  40,5 ?  menghasilkan efisiensi listrik yang berkisar dari 3,206 % – 3,106 %.