ABSTRAK

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk Status Hukum  Hak Atas Tanah Berdasarkan Asas Tunai Dalam Jual Beli dan untuk mengetahui perjanjian jual beli tanah yang dilakukan tidak secara tunai atau dengan uang muka dan untuk mengetahui bagaimana status kepemilikan hak atas tanah berdasarkan pembelian melalui alat pengikat, tanda yang kelihatan atau juga dengan membayar sebagian dari harga yang ditentukan sebagai panjer (uang muka/persekot).

Penulisan ini merupakan penulisan hukum normatif, dengan menginventarisir peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai identifikasi masalah dan menganalisis secara kualitatif. Menurut hasil dari penulisan skripsi ini menunjukan bahwa: Pertama, mengenaikekosongan hukum yang dimaksud terdapat dalam Pasal 1457 KUHPerdata belum mengatur secara jelas dan konkrit mengenai pengaturan mengenai akibat hukum terhadap perjanjian jual beli yang dilakukan dengan asas tunai  melalui  alat pengikat, tanda yang kelihatan atau juga dengan membayar sebagian dari harga yang ditentukan sebagai panjer (uang muka/persekot). Kedua, mengenaikekosonganhukum yang terkaitdenganpembelian melalui alat pengikat, tanda yang kelihatan atau juga dengan membayar sebagian dari harga yang ditentukan sebagai panjer (uang muka/persekot). Dampak lainnya yaitu terkait dengan status Hak Atas Tanah yang perlu untuk mendapatkan kepastian hukum.

Kata-kata kunci: Status Hukum, Hak Atas Tanah, Jual Beli.