Ikan papuyu memiliki nilai jual yang tinggi, namun kelangsungan hidup dari larvanya sangat rendah. Pasca kuning telur habis diperlukan makanan yang dengan pemberian yang tepat. Larva ikan dapat diberikan pakan alami seperti Chlorella pyrenoidosa. Peningkatan nutrisi dari pakan dapat dilakukan dengan pengkayaan pakan yakni penambahan probiotik. Probiotik Wasaka 7.0 merupakan jenis baru dan belum dilakukan pengujian terhadap larva papuyu. Penelitian ini bertujuan menganalisis interaksi cara pemberian probiotik dan dosis probiotik sehingga dapat  meningkatkan kelangsungan hidup larva ikan papuyu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan dua faktor yaitu faktor A (Cara pemberian probiotik) sebanyak tiga perlakuan dan Faktor B (Dosis probiotik) dua perlakuan, masing-masing diulang sebanyak 3 kali sehingga dihasilkan 18 unit percobaan. Hasil uji ANOVA menunjukkan faktor A dan B berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup karena nilai F hitung > F tabel (29,63 > 3,89) dan (22,53 > 4,75), namun faktor AxB tidak berpengaruh nyata karena F hitung < F tabel (2,63 < 3,89). Kelangsungan hidup tertinggi pada perlakuan A1B1, sedangkan terendah yakni perlakuan A3B1.

Kata kunci: Chlorella pyrenoidosa, kelangsungan hidup, larva papuyu, probiotik