Balangkasua merupakan tumbuhan lokal yang tumbuh di Kalimantan dan memiliki dua varian warna buah yaitu merah-ungu dan kuning. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi morfologi dan lingkungan tumbuh yang berbeda. Balangkasua merah-ungu diperoleh dari SPBU, Kemuning, Banjarbaru, Desa Mandiangin, Desa Sungai Batang dan Desa Taniran (HSS) sedangkan balangkasua kuning diperoleh dari Kampus ULM Banjarbaru, Desa Tatakan (Tapin) dan Desa Gambah Luar (HSS). Karakter morfologi yang diamati sebanyak 66 unit berdasarkan deskriptor yang dimodifikasi dari International Plant Genetic Resource Institute (IPGRI) untuk spesies Litchi chinensis dan Nephellium lappaceum yang merupakan satu famili dengan tumbuhan Balangkasua. Parameter lingkungan diamati secara langsung dan beberapa data diambil dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Data morfologi dinormalisasi dengan metode Min-Max untuk analisis gerombolberdasarkan average lingkage dari jarak Euklideankuadrat. Hasil analisis ini digunakan untuk mengkonstruksi pohon dendrogram balangkasua berdasarkan lokasi mengunakan program Minitab versi 16.2.4. Morfologi balangkasua merah-ungu dan kuning pada 7 lokasi memiliki variasi pada warna daun muda, bunga dan buah. Balangkasua pada lokasi Desa Mandiangin mempunyai ukuran daun dan bunga buah yang lebih besar daripada lokasi lainnya. Buah balangkasua memiliki tiga variasi bentuk yang dilihat dari jumlah biji. Lingkungan tumbuh balangkasua memiliki pengaruh terhadap sifat morfologi tumbuhan. Kemiripan morfologi lokasi tumbuh balangkasua membentuk tiga kelompok yaitu Desa Sungai Batang dan Desa Taniran (HSS) (Kelompok I); SPBU kemuning Banjarbaru dan Desa Mandiangin (Kelompok II); Kampus ULM Banjarbaru, Desa Tatakan (Tapin), dan Desa Gambah Luar (HSS) (Kelompok III).

Kata kunci: balangkasua, habitat, morfologi, analisis gerombol, jarak Euklidean