Keterampilan literasi informasi dibutuhkan karena semakin beragamnya informasi seiring dengan perkembangan zaman. SMP Negeri 5 Banjarmasin merupakan sekolah yang mendukung adanya gerakan literasi informasi, namun di sekolah terkadang masih menggunakan metode ceramah dan penugasan dalam pembelajaran yang membuat siswa lebih banyak mendengarkan daripada aktif mencari informasi. Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara model pembelajaran inkuiri dengan literasi informasi siswa di SMP Negeri 5 Banjarmasin. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen dengan menggunakan dua kelas yaitu kelas VII C sebagai kelas eksperimen dan kelas VII E sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes (pretest dan posttest) serta dilakukan penilaian terhadap hasil kerja siswa selama pembelajaran berlangsung. Teknik analisis yang digunakan yakni pertama, uji t berpasangan untuk mengetahui perbedaan pretest dan postest masing-masing kelas. Kedua, Uji t tidak berpasangan untuk mengetahui perbedaan postest kedua kelas. Ketiga, uji korelasi dan regresi untuk mengetahui hubungan model pembelajaran inkuiri dengan keterampilan literasi informasi siswa. Adapun hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan yang signifikan dari hasil pretest ke postest pada kelas eksperimen sebesar 36,7 dan kelas kontrol sebesar 23, 7 serta terdapat perbedaan nilai postest kelas ekperimen sebesar 2,97 lebih besar dari kelas kontrol. Berdasarkan uji korelasi dan regresi, persentase hubungan pembelajaran inkuiri dengan keterampilan literasi informasi yaitu 88,6% sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri berpengaruh positif pada keterampilan literasi informasi siswa.