DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Perkembangan Thareqat Sadzaliyah di Kampung Tengah Kota Marabahan Kabupaten Barito Kuala Tahun 1980-1990
PENGARANG:FAHRIN NIZOMI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-07-06


Fahrin Nizomi, Perkembangan Thareqat Sadzaliyah di  Kampung Tengah Kota Marabahan Kabupaten Barito Kuala Tahun 1980-1990.Dosen Pembimbing I Drs. Yusliani Noor, M.Pd. dan Dosen Pembimbing II Drs. Rusdi Effendi, M.Pd.

Tasawuf merupakan salah satu jalur dalam proses islamisasi, dan salah satu dari bentuk produknya adalah thareqat yang menjadi sebuah sarana untuk mencapai kedekatan batin dengan Yang Maha Kuasa. Kota Marabahan khususnya Kampung Tengah merupakan sebuah pusat perkembangan Thareqat Sadzaliyah untuk wilayah pulau Kalimantan. Keberadaannya sebagai sebuah kota bandar yang sudah terkenal pada masa Kerajaan Banjar membuat thareqat tersebut berkembang dengan pesat sekitar tahun1850-1890an.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan juga jalannya Thareqat Sadzaliyah di sekitaran wilayah Kota Marabahan, Kabupaten Barito Kuala. Fokus dalam penelitian ini merupakan tahun 1980-1990 yang merupakan masa puncak kejayaan thareqat ini di abad 20 setelah sebelumnya mengalami kemerosotan dan bahkan hampir menghilang setelah meninggalnya Mursyid  Syekh Basiyyuni dan bagaimana perjalanan thareqat tersebut dari awal memasuki wilayah Barito dan perkembangan awalnya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Sumber data yang digunakan adalah sumber lisan, sumber tertulis dan benda. Data primer berupa sumber lisan didapat dari hasil wawancara, sumber benda dari hasil observasi dan sumber tertulis berasal dari dokumen yang relevan dengan objek yang diteliti. Data sekunder diperoleh dari data tertulis atau literatur yang relevan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data adalah dengan studi pustaka dan wawancara.

Thareqat Sadzaliyah merupakan sebuah thareqat yang bersifat eksklusif dan perorangan, dimana pelaksanaan ritual-ritual dzikir dan kegiatan lainnya kebanyakan dilakukan dalam kelompok kecil maksimal 4 orang dan bahkan tidak jarang dilakukan sendiri-sendiri. Hal ini sebenarnya bertujuan untuk menjaga kekhusyukan seseorang dalam melakukan ibadahnya, namun hal ini juga lah yang menyebabkan banyaknya ketidaktahuan orang-orang pada thareqat tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan  pada tahun-tahun sepeninggal Mursyid Syekh Basiyyuni banyak dari murid-murid beliau yang kemudian hanya melakukan kegiatan-kegiatan yang menyangkut thareqat ini secara individual, hanya beberapa yang meneruskan pengajian dan kegiatan secara “publik”. Rentetan peristiwa tersebut menenggelamkan ketenaran thareqat tersebut hingga mencuat kembali pada tahun 1980an di bawah Mursyid H.Qasthalani dan H. Sibawaihi yang kemudian dilanjutkan lagi oleh murid-murid dari keduanya.

Kata kunci: Thareqat, Tasawuf, Sadzaliyah, dan wali (tokoh agama).

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI