DIGITAL LIBRARY



JUDUL:ANALISIS FAKTOR PENUNJANG PENGOPTIMALAN KINERJA TERMINAL KABUPATEN KAPUAS
PENGARANG:ANDRIANTO SETIAWAN
PENERBIT:-
TANGGAL:2018-01-31


Terminal berfungsi sebagai penunjang kelancaran mobilisasi orang dan arus barang serta
tempat perpaduan intra dan antar moda secara lancar dan tertib. Namun, kinerja terminal
yang telah dibangun oleh pemerintah masih belum optimal seperti halnya yang terjadi pada
Terminal Kabupaten Kapuas. Oleh sebab itu, dirasa perlu untuk melakukan penelitian guna
mengidentifikasi, menyusun hirarki, menganalisa indikator pengaruh yang memiliki bobot
yang siginifikan dalam mempengaruhi kinerja terminal serta mengetahui lokasi terminal
yang paling diminati.
Penelitian ini menggunakan metode analisis kluster serta Analytical Hierarchy Process
(AHP). Melalui analisis kluster faktor-faktor yang berpengaruh signifikan untuk
meningkatkan kinerja Terminal Kabupaten Kapuas terdiri atas 5 (lima) indikator utama
yang dijabarkan menjadi 20 (dua puluh) indikator kinerja kunci serta 10 (sepuluh) kluster
dengan susunan hirarki yaitu aksesibilitas, waktu tunggu keberangkatan (headway),
ketersediaan sarana dan prasarana terminal, biaya transportasi, kapasitas terminal,
keamanan lingkungan terminal, tujuan dan arah perjalanan, ketersediaan jumlah dan jenis
armada angkutan, kepadatan arus lalu lintas dan kenyamanan lingkungan terminal.
Indikator pengaruh yang memiliki bobot yang siginifikan dalam mempengaruhi kinerja
Terminal Kabupaten Kapuas pada kondisi eksisting adalah aksesibilitas dengan bobot
13,5% dan lokasi terminal dan sub terminal yang paling diminati adalah sub terminal
Danumare dengan bobot sebesar 59,4%.
Untuk mengoptimalkan kinerja terminal Kabupaten Kapuas sangat diperlukan adanya
peningkatan aksesibilitas menuju ke lokasi terminal, ketepatan jadwal kedatangan maupun
keberangkatan angkutan, ketersediaan sarana dan prasarana terminal, biaya transportasi
yang bersaing, kapasitas terminal, keamanan lingkungan terminal, tujuan dan arah
perjalanan, ketersediaan jumlah dan jenis armada angkutan, kepadatan arus lalu lintas dan
kenyamanan lingkungan terminal. Hasil AHP pasca pengoptimalan menunjukan adanya
peningkatan bobot dari indikator kinerja yaitu aksesibilitas (31,0%), waktu tunggu
keberangkatan/headway (11,9%) dan ketersediaan sarana dan prasarana terminal (9,2%)
serta lokasi terminal dan sub terminal yang paling diminati adalah terminal Kabupaten
Kapuas (45,3%), sub terminal Danumare (29,0%) dan sub terminal Teratai (25,6%). Jadi,
peningkatan kualitas layanan terminal sesuai dengan indikator kinerja kunci sangat
berpengaruh terhadap peningkatan kinerja terminal.
Kata Kunci : Kinerja Terminal, Indikator Kinerja, Analisis Kluster, Analytical Hierarchy
Process (AHP).

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI