Latar Belakang: Permasalahan stuntingmerupakan salah satu permasalahan yang memiliki dampak buruk pada permasalahan gizi di Indonesia karena mempengaruhi fisik dan fungsional tubuh anak serta meningkatkan angka kesakitan anak. Kota Banjarbaru memiliki prevalensi stuntingpada umur 5-12 tahun tertinggi nomor dua di Kalimantan Selatan yaitu 12,32% sangat pendek. Penelitian sebelumnya didapatkan indeks karies gigi anak stuntingsebesar 8,23 dengan kategori sangat tinggi dibanding anakgizi normalsebesar 3,3 dengan kategori sedang. Kategori laju aliran saliva yang buruk lebih dari 60 detik memiliki angka DMF-T sangat tinggi. Tujuan: Menganalisis hubungan laju aliran saliva pada anak stuntingterhadap tingkat karies gigi Siswa SD Negeri di Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability berupa cluster random sampling. Jumlah sampel minimal pada penelitian ini adalah 51 responden dengan rumus besar sampel Analitik Korelatif Numerik-Numerik. Hasil: Status gizi stunting sangat pendek sebesar 67,93% dan status gizi stunting pendek sebesar 32,07%. Rata-rata laju aliran saliva pada anak stunting 0,09781 ml/menit dengan kategori hiposalivasi. Rata-rata indeks def-t/DMF-T pada anak stunting sebesar 11,32 dengan kategori sangat tinggi. Uji Korelasi Spearmandidapatkan hasil yang bermakna yaitu signifikansi p=0,000 (p<0,05) dengan arah korelasi -0,535 tingkat hubungan kategori kuat. Kesimpulan:Terdapat hubungan bermakna nilai rata-rata laju aliran saliva pada anak stunting dengan tingkat karies gigi pada Siswa SD Negeri di Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru.