DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MENINGKATKAN AKTIVITAS, MOTIVASI DAN ASPEK MOTORIK HALUS ANAK DALAM BELAJAR MENIRU BENTUK GEOMETRI MELALUI MODEL SIRSAK (Explicit Instruction, Pair Checks Dan Pemainan Kereta Api Balok) KELOMPOK B TK PKK PELAMBUAN BANJARMASIN
PENGARANG:NADIA HERYANTI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-07-10


Heryanti, Nadia. 2020. “Mengembangkan Aktivitas, Motivasi dan Aspek Motorik Halus Anak Dalam Belajar Meniru Bentuk Geometri Melalui Model SIRSAK (Explicit Instruction, Pair Checks dan permainan kereta api balok)”. Skripsi Program Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Dosen Pembimbing Prof. Dr. Hj. Aslamiah, M.Pd., Ph.D.

 

Kata Kunci : Motorik Halus, Meniru Bentuk Geometri, Explicit Instruction, Pair Checks dan permainan kereta api balok.

 

Penelitian ini berlatar belakang pada rendahnya aspek motorik halus anak dalam meniru bentuk geometri dikarenakan pembelajaran yang dilakukan hanya satu arah, pemilihan model ataupun metode yang kurang tepat dan motivasi belajar yang masih rendah, karena kondisi kelas yang tidak kondusif. Apabila masalah ini tidak dipecahkan dampaknya anak akan mengalami kesulitan dalam kemampuan motorik halus.  Alasan pemilihan model Explicit Instruction, Pair Checks dan permainan kereta api balok ini untuk membuat anak aktif dan berpartipasi dalam pembelajaran sehingga meningkatkan capaian perkembangan.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang dirancang menjadi 3 kali pertemuan dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK PKK Pelambuan Banjarmasin yang berjumlah 20 orang anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Data penelitian didapat dari data kualitatif dan kuantitatif. Adapun skor keberhasilan penelitian ini adalah aktivitas guru mencapai skor  28 kriteria “Sangat Baik”, aktivitas anak mencapai skor  40 dengan kriteria “Hampir Seluruhnya Aktif” dan secara klasikal , sedangkan motivasi belajar anak mencapai skor  25 dengan kriteria “Sangat Disiplin” dan hasil perkembangan anak minimal mendapat bintang     (Berkembang Sesuai Harapan).

Aktivitas guru pertemuan 1 mendapat kriteria "Cukup Baik" sedangkan pertemuan 2 “Baik”dan 3 mendapat kriteria "Sangat Baik". Aktivitas anak secara klasikal pertemuan 1 mendapat persentase 10% kriteria “Cukup Aktif” sedangkan pertemuan 2 mendapat persentase 30% dan pertemuan 3 mendapat persentase 40% kriteria “Aktif”. Kemudian motivasi belajar anak pada pertemuan 1 mendapat persentase15% kriteria “Kurang Disiplin” sedangkan pertemuan 2 mendapat persentase 15% dan pertemuan 3 mendapat persentase 45% kriteria “Cukup Disiplin”. Hasil Perkembangan Anak dalam meniru bentuk geometri pada pertemuan 1 secara klasikal mendapat kriteria “Belum Berkembang” sedangkan pertemuan 2 dan 3 mendapat kriteria “Mulai Berkembang Sesuai Harapan”.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa kombinasi model Explicit Instruction, Pair Checks dan permainan kereta api balok dapat meningkatkan aktivitas, motivasi dan hasil perkembangan anak

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI