DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENGARUH PENGGUNAAN AIR SUNGAI MARTAPURA DAN AIR SUMUR BOR TERHADAP INDEKS DMF-T
PENGARANG:MUSTIKA MEISY RIYANA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-07-13


Latar belakang: Kerusakan gigi terutama karies atau gigi berlubang merupakan salah satu penyakit yang paling sering dijumpai pada masyarakat di Indonesia. Prevalensi masyarakat yang memiliki masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia sebesar 57,6% dengan persentase di Provinsi Kalimantan Selatan sekitar 60%, sedangkan di daerah Kabupaten Banjar memiliki nilai indeks DMF-T sebesar 7,80 yang termasuk dalam salah satu dari lima kabupaten dengan nilai indeks DMF-T tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan, data tersebut dapat dilihat dari hasil RISKESDAS. Tujuan: Menganalisis pengaruh penggunaan air sungai Martapura dan air sumur bor terhadap indeks DMF-T di Desa Bincau Kecamatan Martapura Kota Kabupaten Banjar. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden dan sampel diambil dengan teknik simple random sampling, besar responden pada penelitian ini sebanyak 62 orang masyarakat. Hasil: Rata-rata indeks DMF-T masyarakat yang menggunakan air sungai martapura sebesar 7,74 yang termasuk kategori sangat tinggi, sedangkan masyarakat yang menggunakan air sumur bor memiliki indeks DMF-T sebesar 5,65 yang termasuk dalam kategori tinggi. Uji statistik menggunakan uji T-Independen didapatkan nilai sig 0,007 < 0,05. Kesimpulan: Berdasarkan hasil rata-rata indeks DMF-T didapatkan bahwa air sungai martapura lebih berpengaruh terhadap nilai indeks DMF-T daripada air sumur bor yang digunakan oleh masyarakat di Desa Bincau.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI