Penyebab terbanyak morbiditas dan mortalitas pada pasien diabetes melitus
tipe 2 (DMT2) adalah penyakit kardiovaskular. Komplikasi kardiovaskular
cenderung terjadi pada pasien DMT2 dengan kelainan profil lipid. Studi diabetes
oleh Diabetes Control and Complication Trial (DCCT) menunjukkan bahwa
menurunkan angka hemoglobin terglikosilasi (HbA1c) dapat menunda atau
mencegah komplikasi kronik. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan
antara kadar HbA1c dengan profil lipid pada pasien rawat jalan diabetes melitus
tipe 2 di RSUD Ulin Banjarmasin. Metode penelitian yang digunakan adalah
retrospektif observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel
berjumlah 45 orang yang diperoleh dengan teknik consecutive sampling. Data
diambil dari rekam medik pasien rawat jalan DMT2 di RSUD Ulin Banjarmasin
periode Juli – Desember 2016. Pasien diklasifikasikan menjadi 2 grup, pasien
terkontrol baik jika HbA1c ≤7.0% dan pasien terkontrol buruk jika HbA1c >7%.
Analisis bivariat menggunakan uji statistik Independent Samples KolmogorovSmirnov dengan α=0.05. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang
signifikan antara kadar HbA1c dengan kadar kolesterol total (p=0,109), kadar TG
(p=0,989), dan kadar HDL (p=0,970). Sedangkan, hasil menunjukkan hubungan
yang signifikan antara kadar HbA1c dengan kadar LDL (p=0,023). Penelitian ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara kadar HbA1c dan
KT, TG, dan HDL. Sedangkan, terdapat hubungan signifikan antara kadar HbA1c
dan LDL.

Kata-kata kunci: diabetes melitus tipe 2, HbA1c, profil lipid