ABSTRAK

Habibah, Husnul.2020. Meningkatkan Aktivitas, Motivasi dan Hasil BelajarSiswa Muatan Matematika Materi Volume Bangun Ruang Kubus dan Balok Menggunakan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI), Model Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE), dan Model Broken Square pada Siswa Kelas VA SDN Alalak Utara 1 Banjarmasin. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing Drs. Sulaiman, M.Pd., Ph.D

Kata-kata kunci: Aktivitas, Motivasi, Hasil Belajar, Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI), Model Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE),Model Broken Square.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan, pembelajaran yang terlalu abstrak, dan keterlibatan siswa secara aktif pada saat pembelajaran masih kurang sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada kelas Kelas VA SDN Alalak Utara 1 Banjarmasin mata pelajaran Matematika. Kondisi ini terjadi atas dasar penyebab cara belajar yang digunakan kurang variatif dan kurang menarik minat siswa. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan ini yaitu melalui kombinasi Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dengan Model Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) dan Model Broken Square. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas guru, aktivitas siswa, motivasi dan keterampilan siswa sebagai bentuk hasil belajar.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan sebanyak 2 pertemuan. Penelitian dilaksanakan pada siswa Kelas VA SDN Alalak Utara 1 Banjarmasin tahun ajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa sebanyak 35 siswa. Data penelitian ini diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa, tes tertulis secara individu. Data dianalisis menggunakan teknik deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik berikut interpretasinya dengan persentase dan indikator ketuntasan belajar yang telah ditetapkan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan I memperoleh predikat dengan kriteria baik, pertemuan II memperoleh predikat dengan kriteria sangat baik. Aktivitas siswa pada pertemuan I berada pada kategori kurang aktif, pada pertemuan II berada pada kategori aktif. Ketuntasan klasikal pada pertemuan I berada pada angka 57%, pertemuan II 83%.

Berdasarkan temuan ini, maka dapat disimpulkan bahwa melalui kombinasi Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dengan Model Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) dan Model Broken Square terdapat peningkatan aktivitas belajar danhasil belajarsiswa. Disarankan agar model tersebut digunakan sebagai salah satu dari alternatif dalam meningkatkan aktivitas guru maupun aktivitas siswa yang berimplikasi pada hasil belajar siswa.