Minimnya air bersih yang tersediadi daerah rawa Kalimantan Selatan membuat masyarakat memanfaatkan air rawa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun karakteristik air rawa tidak memenuhi persyaratan baku mutu karena adanya bahan organik dan tingginya konsentrasi garam akibat intrusi air laut sehingga diperlukan teknologi pengolahan air melalui metode desalinasi menggunakan interlayer-free membran hybrid ES40-P123.Tujuan penelitian ini mengkarakterisasi gugus fungsional, morfologi dan memfabrikasi membran hybridES40-P123melalui metode sol gel via teknik RTP (rapid thermal processing)serta menginvestigasi pengaruh penambahan konsentrasi P123 (0, 35 dan 50%), variasi suhu kalsinasi (350, 400, 450 °C) dan variasi air umpan akuades, konsentrasi larutan NaCl (0,3; 1 dan 3,5%) dan air rawa asin terhadap fluks dan rejeksi garam yang dihasilkan. Hasil menunjukkan membran memiliki pori dan tidak retak dengan ketebalan thin film ~2 μm. Penambahan konsentrasi P123 pada suhu kalsinasi 450 °C berdasarkan analisa TGA (Thermal gravimetric analysis) menunjukkan masih terdapatnya karbon yang didukung dengan keberadaan peak Si-C pada analisa FTIR (Fourier-transform infrared). Analisis FTIR mengidentifikasi kondisi optimum berdasarkan gugus siloksan, silanol dan Si-C. Performa membran ES40-P123 pada desalinasi air rawa asin fluks permeat mengalami peningkatan seiring dengan penambahan konsentrasi P123 namun berbanding terbalik dengan rejeksi garam yang dihasilkan. Nilai rasio E₄/E₆

Kata kunci : air rawa asin, desalinasi, ES40, membran interlayer-free, P123.