Rahmatina, Nida. 2020. Meningkatkan Aktivitas, Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Tema Daerah Tempat Tinggalku Muatan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Menggunakan Model PAMPAKIN Pada Siswa Kelas IV SDN Pematang Panjang, Kabupaten Banjar. Skripsi Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing Prof. Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd, Ph.D.

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Model PAMPAKIN.

Permasalahan penelitian ini adalah rendahnya aktivitas, motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada tema Daerah Tempat Tinggalku, muatan Ilmu Pengetahuan Alam, pada kelas IV SDN Pematang Panjang. Hal ini disebabkan proses pembelajaran yang menggunakan model dan metode pembelajaran yang monoton, pembelajaran yang bersifat satu arah sertakurang melibatkan siswa secara aktif di dalam kegiatan pembelajaran, sehingga pembelajaran terkadang membosankan bagi siswa. Oleh karena itu, perlu diadakan perbaikan pembelajaran melalui  penerapan model PAMPAKIN (kombinasi ModelProblem Based Learning (PBL), Experiental Learning dan Make A Match). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas guru, meningkatkan aktivitas siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa serta meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dengan empat kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV semester genap SDN Pematang Panjang, Kabupaten Banjar Tahun Pelajaran 2019/2020, jumlah siswa sebanyak  22 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif, melalui observasi aktivitas guru dan siswa serta motivasi belajar siswa, sedangkan data kuantitatif diperoleh melalui teknik pengukuran dengan tes tertulis secara individu. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif yang dijabarkan dengan tabulasi dan grafik disajikan.  Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah (1) aktivitas guru dikatakan berhasil dengan kriteria sangat baik; (2) aktivitas siswa mencapai 80% kriteria sangat aktif; dan (3) motivasi belajar berhasil mencapai 80% dengan kriteria sangat tinggi serta hasil belajar dikatakan berhasil jika secara individual siswa mencapai nilai ≥ 70 dan klasikal mencapai 80%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan I mencapai kriteria baik, pertemuan II mencapai kriteria sangat baik, pertemuan III mencapai kriteria sangat baik, dan pertemuan IV mencapai kriteria sangat baik. Aktivitas siswa pada pertemuan I memperoleh 41%, pertemuan II memperoleh 52%, pertemuan III memperoleh 73%, dan pertemuan IV mencapai 90%.  Motivasi belajar siswa pada pertemuan I memperoleh  41%, pertemuan II memperoleh 62%, pertemuan III memperoleh 73% dan pertemuan IV memperoleh 95%. Selain itu, ketuntasan klasikal hasil belajar siswa untuk aspek kognitif pada pertemuan I mencapai 59%, pertemuan II mencapai 81%, pertemuan III mencapai 95%, dan pertemuan IV mencapai 100%.  Kemudian, ketuntasan klasikal hasil belajar siswa untuk aspek afektif pada pertemuan I mencapai 64%, pertemuan II mencapai 76%, pertemuan III mencapai 95%, dan pertemuan IV mencapai 100%.  Sementara, ketuntasan klasikal hasil belajar siswa untuk aspek psikomotorik pada pertemuan I mencapai 68%, pertemuan II mencapai 81%, pertemuan III mencapai 91%, dan pertemuan IV mencapai 100%.

Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model PAMPAKIN (kombinasi model Problem Based Learning (PBL), Experiental Learning dan Make A Match ) dapat meningkatkan aktivitas, motivasi dan hasil belajar siswa. Disarankan dengan penggunaan model tersebut dapat dijadikan salah satu alternatif dalam meningkatkan aktivitas, motivasi yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa, khususnya pada pelajaran IPA materi gaya dan gerak.