Untuk menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, pembelajaran Bahasa Indonesia berfokus untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Salah satu elemen penting dari keterampilan abad ke-21 adalah kemampuan berpikir kritis. Untuk mewujudkannya, diperlukan kegiatan yang dapat mengembangkan keterampilan siswa dalam memahami dan memecahkan suatu permasalahan secara kritis melalui keterampilan Berbahasa Indonesia pada aspek membaca pemahaman. Tetapi pada faktanya, pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN Sungai Jingah 5 memiliki masalah yaitu kurangnya aktivitas belajar siswa, rendahnya motivasi belajar siswa, dan rendahnya hasil belajar sehingga aspek membaca pemahaman kurang berkembang dengan optimal. Upaya unuk menyelesaikan permasalahan tersebut diberikan inovasi melalui model pembelajaran INTING yang diadopsi dari model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Teams Games Tournament (TGT), dan Snowball Throwing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas aktivitas guru, aktivitas siswa, motivasi belajar, dan untuk meningkatkan hasil belajarsiswa.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VC semester genap SDN Sungai Jingah 5 Banjarmasin tahun pelajaran 2019/2020, dengan jumlah sebanyak 40 siswa yang terdiri dari 21 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan angket motivasi belajar siswa, sedangkan data kuantitatif diperoleh melalui teknik pengukuran dengan tes tertulis yang dikerjakan siswa secara individu. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif analisis dan cross tabulasi yang dijabarkan dengan tabel, grafik, dan interpretasi denganpresentase.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan 1 sampai 3 meningkat dari skor 25 hingga 35. Aktivitas siswa pada pertemuan 1 memperoleh 60%, pada pertemuan 3 meningkat hingga 95%. Motivasi belajar siswa pada pertemuan 1 memperoleh 65%, pada pertemuan 3 meningkat menjadi 95%. Hasil belajar aspek kognitif pada pertemuan 1 sampai 3 meningkat dari 55% hingga 90%. Hasil belajar aspek afektif pada pertemuan 1 sampai 3 meningkat dari 57,5% hingga 97,5%. Hasil belajar aspek psikomotorik dari pertemuan 1 sampai 3 meningkat dari 60% hingga95%.

Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa model INTING yang diadopsi dari model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Teams Games Tournament (TGT), dan Snowball Throwing dapat meningkatkan kualitas aktivitas guru, aktivitas siswa, motivasi belajar siswa, dan hasil belajar siswa.