Permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya keterampilan membaca siswa berdasarkan cerita dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan karena minimnya keterampilan membaca dari siswa, siswa kurang memahami cara bagaimana mengidentifikasi  tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi, dan  rendahnya partisipasi siswa dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa masih rendah. Maka inovasi modelBEMEGA PERMENkombinasi dari model Cooperative Integragted, Reading and Composition (CIRC), Mind Mapping dan Team Games Tournament (TGT) dengan media RAHASIA KAPALKU perlu diadakanuntuk mendeskripsikan aktivitas guru, menganalisis aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa materi cerita fiksi pada kelasIV SDN Alalak Utara 2 Banjarmasin.

            Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dua siklus terdiri dari dua kali pertemuan dari masing-masing siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV semester genap SDN Alalak Utara 2 Banjarmasintahun pelajaran 2019/2020. Teknik analisis data menggunakan data aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Penelitian dinyatakan berhasil apabila aktivitas guru mencapai skor ≥30 dengan kriteria “Sangat Baik”, aktivitas siswa mencapaipersentase ≥80% dengan kriteria “Sangat Aktif”, serta hasil belajar mencapaipersentase ketuntasan klasikal sebesar 80% dengan KKM 70.

            Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada siklus I denganrata-rata skor 28 dengan kriteria “Baik” meningkat menjadi skor 33 dengankriteria “Sangat baik” pada siklus II. Aktivitas siswa pada siklus I denganpersentase klasikal 74.61% meningkat menjadi 93.65% pada siklus II terhadapsiswa yang mendapatkan kriteria “Sangat Aktif”. Hasil belajar siswa pada siklus Idengan persentase 71.43% meningkat menjadi 90.47% pada siklus II terhadapketuntasan siswa secara klasikal.

Berdasarkan hasil temuan ini dapat disimpulkan bahwa modelBEMEGA PERMENdengan media RAHASIA KAPALKU dapat meningkatkanaktivitas dan hasil belajar siswa. Maka disarankan kepada guru agar modelpembelajaran tersebut bisa dijadikan alternatif dalam proses pembelajaran yangdilaksanakan di sekolah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.