DIGITAL LIBRARY



JUDUL: MENINGKATKAN AKTIVITAS, KETERAMPILAN PENYELESAIAN MASALAH, DAN HASIL BELAJAR MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK MENGGUNAKAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN DAN MODEL PELITA PADA SISWA KELAS VA SDN KELAYAN SELATAN 10 BANJARMASIN
PENGARANG:NOVIA SARI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-07-17


 

Era revolusi industri 4.0 menuntut kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah yang tinggi bagi setiap orang. Matematika adalah salah satu  mata pelajaran yang membekali siswa dengan keterampilan penyelesaian masalah, berpikir kritis, dan berpikir kreatif. Akan tetapi permasalahan dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar khususnya di SDN Kelayan Selatan 10 Banjarmasin adalah rendahnya aktivitas siswa dan rendahnya hasil belajar siswa yang disebabkan oleh pembelajaran yang terlalu abstrak dan rendahnya kemampuan memecahkan masalah. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan ini yaitu melaksanakan pembelajaran dengan alat peraga kubus satuan dan  model PELITAyang merupakan  kombinasi Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) dengan  model Cycle Learning  (CL) dan Outbond. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas guru dan aktivitas siswa, serta menganalisis keterampilan penyelesaian masalah siswa dalam bentuk hasil belajar di SDN Kelayan Selatan 10 Banjarmasin.

 

Metodologi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan sebanyak 4 pertemuan. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VA SDN Kelayan Selatan 10 Banjarmasin tahun ajaran 2019/2020 mata pelajaran Matematika materi Volume Kubus dan Balok, dengan jumlah siswa sebanyak 20 siswa. Data diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan tes tertulis secara individu. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif analisis dan cross tabulasi dijabarkan dengan tabel, grafik dan interpretasi dengan persentase.

 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru pada pertemuan I memperoleh skor 29 dengan kategori “Baik” yang kemudian meningkat pada pertemuan ke IV menjadi  kriteria Sangat Baik dengan skor 36 pada pertemuan IV. Aktivitas siswa secara klasikal pada pertemuan I memperoleh 45% pada kriteria “Kurang Aktif” lalu mengalami peningkatan menjadi 85% dengan kategori Sangat Aktif pada pertemuan IV. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan yang signifikan dari 60%menjadi pada pertemuan-pertemuan berikutnya 100%.

 

Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga kubus satuan dan model pembelajaran PELITA yang diadopsi dari Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI), model pembelajaran Cycle Learning (CL), dan Outbond dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, aktivitas siswa, Keterampilan Penyelesaian Masalah, dan hasil belajar siswa secara bertahap hingga mencapai indikator keberhasilan.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI