DIGITAL LIBRARY



JUDUL:Persuasif pada Tuturan Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) dalam Menyampaikan Kebijakan
PENGARANG:NORANISA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-07-23


ABSTRAK

 

Noranisa. 2020. Persuasif pada Tuturan Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) dalam Menyampaikan Kebijakan. Tesis, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Jumadi, M.Pd.; (II) Dr. H. Moh. Fatah Yasin, M.Pd.

 

Kata kunci: bentuk tuturan, pola, persuasif

 

Tuturan  persuasif adalah tuturan yang dimaksudkan untuk meyakinkan, mempengaruhi atau membujuk pendengar.  Tuturan persuasif dapat digunakan dalam berbagai hal salah satunya untuk meyakinkan masyarakat terkait kebijakan yang dibawa oleh Menteri baru. Tuturan persuasif dikatakan berjalan dengan lancar apabila di dalam tuturan tersebut memuat bentuk tuturan persuasif dan pola persuasif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk tuturan persuasif dan pola-pola persuasif pada tuturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam menyampaikan kebijakan. 

Penelitian ini termasuk jenis penelitian wacana bahasa yang berupa wacana lisan dari tuturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah studi dokumentasi. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa kata atau rangkaian kata yang menjadi tuturan persuasif. Sumber data diperoleh dari dua puluh video Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Alat yang digunakan dalam penelitian berupa tabel klasifikasi data. Teknik analisis data yaitu dengan membagi satuan data ke dalam bentuk paragraf dengan melakukan pengkodean data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk tuturan persuasif yang terdapat pada tuturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam menyampaikan kebijakan, yakni: (a) tuturan persuasif yang bersifat mengajak; (b) tuturan persuasif yang bersifat perintah; (c) tuturan persuasif yang bersifat bujukan; (d) tuturan persuasif yang bersifat meyakinkan serta (e) tuturan persuasif yang bersifat saran.  Berdasarkan bentuk-bentuk tuturan tersebut, bentuk tuturan yang lebih banyak digunakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah bentuk tuturan persuasif yang bersifat mengajak dan membujuk. Pola-pola dalam pidato persuasif yang dituturkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meliputi: (a) pola pemecahan masalah, berupa kebijakan merdeka belajar; (b) pola sebab-akibat berupa penyebab Indonesia tidak bisa maju dan rencana 100 hari; (c) pola pro-kontra berupa dampak perkembangan teknologi, serta (e) pola urutan bermotif berupa menarik dan memusatkan perhatian pemuda, serta pemuasan kebutuhan motivasional pemuda mengenai kesuksesan. Berdasarkan pola-pola pidato persuasif tersebut, pola persuasif yang banyak digunakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  untuk meyakinkan masyarakat ketika menyampaikan program-programnya adalah pola pemecahan masalah dan pola urutan bermotif.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI