Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi penduduk yang berusaha pada sektor pertanian serta pengaruh antara status perkawinan, hubungan dengan kepala rumah tangga, pendidikan yang ditamatkan, klasifikasi wilayah, jenis kelamin, umur dan keikutsertaan pelatihan dan memperoleh sertifikat terhadap peluang penduduk yang berusaha pada sektor pertanian. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) keadaan Februari Tahun 2019 untuk wilayah Provinsi Kalimantan Selatan yang bersumber dari Badan Pusat Statistik.

Kondisi penduduk yang berusaha pada sektor pertanian di Kalimantan Selatan digambarkan dengan menggunakan analisis deskriptif, sedangkan analisis serta pengaruh antara status perkawinan, hubungan dengan kepala rumah tangga, pendidikan yang ditamatkan, klasifikasi wilayah, jenis kelamin, umur dan keikutsertaan pelatihan dan memperoleh sertifikat terhadap peluang penduduk yang berusaha pada sektor pertanian menggunakan metode analisis inferensia (regresi logistik).

Terdapat 31,89 persen dari total penduduk yang bekerja pada sektor pertanian (pertanian, kehutanan, dan perikanan) Kalimantan Selatan, meskipun demikian yang berstatus sebagai pengusaha hanya sebesar 49,0 persen dan berstatus sebagai pekerja/ non pengusaha sebesar 51,0 persen. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan sumber daya alam berupa lahan pertanian di Kalimantan Selatan masih memadai atau masih berlimpah.

Variabel yang dapat dimasukkan ke dalam model adalah seluruh variabel menunjukan signifikansi terhadap model. Hasil uji parsial, 6 (enam) variabel bebas yang digunakan dalam model berpengaruh signifikan terhadap peluang penduduk berusaha di sektor pertanian. Sedangkan variabel status perkawinan tidak berpengaruh signifikan terhadap peluang penduduk berusaha di sektor pertanian.