Latar Belakang: Mengikuti perkembangan waktu masyarakat beralih menggunakan pengobatan tradisional untuk penyembuhan penyakit. Penduduk Kalimantanpercaya bahwa ikan Toman dapat membantu mempercepat penyembuhan luka. Ekstrak ikan Toman (Channa micropeltes) mengandung protein tinggi 19,69% dan albumin 5,35% yang bermanfaat sebagai antioksidan dan mempercepat penyembuhan jaringan tubuh. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa pemberian ekstrak ikan Toman dengan dosis 16 mL/Kg BB tikus dapat menutup luka pada tikus wistar yang diinduksi diabetes melitus pada hari ke-14. Tujuan: Menganalisis toksisitas dari pemberian ekstrak ikan Toman dosis 16mL/Kg BB secara oral terhadap gambaran histopatologi perdarahan dan nekrosis pada ginjal tikus Wistar normal dan model diabetes. Metode: Penelitian ini menggunakan eksperimental murni (true experimental designs) dengan rancangan posttest-only with control design. Populasi penelitian ini adalah tikus Wistar (Rattus norvegicus). Teknik pengambilansampelterdiri dari 3 kelompok yaitu kelompok tikus normal yang diberikan ekstrak ikan Toman, kelompok tikus model diabetes yang diberikan ekstrak ikan Toman dan kelompok tikus model diabetes yang diberikan pakan. Hasil: Penelitian menunjukkan gambaran perdarahan skor rata-rata 0.83 dan nekrosis skor rata-rata 1 pada tikus normal yang diberikan ekstrak ikan Toman dan gambaran perdarahan skor rata-rata 1.67 dan nekrosis skor rata-rata 1.83 pada tikus model diabetes yang diberikan ekstrak ikan Toman. Kesimpulan: Tidak terdapat toksisitas perdarahan dan nekrosis yang bermakna pada tikus normal yang diberikan ekstrak ikan Toman dan terdapat penurunan skor toksisitas dengan regenerasi ke arah lebih baik dari perdarahan dan nekrosis tikus model diabetes yang diberikan ekstrak ikan Toman.

Kata kunci: Antioksidan,Diabetes melitus, Ikan Toman, Nekrosis, Perdarahan.