Latar Belakang: Lactobacillus acidophilus merupakan bakteri yang berperan dalam terjadinya karies gigi. Lactobacillus acidophilus dipercaya sebagai bakteri perintis dalam karies lanjut  dan lebih banyak terisolasi pada karies di daerah dentin sehingga perlu dilakukan restorasi gigi. Penggunaan cavity cleanser yaitu Chlorhexidine digluconate 2% dianjurkan sebagai upaya untuk pencegahan karies sekunder namun dapat menimbulkan efek samping sehingga diperlukan bahan alami. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai alternatif cavity cleanser  yaitu kulit batang ulin (Eusideroxylon zwageri) yang merupakan obat tradisional khas Kalimantan dikarenakan memiliki kandungan fenolik, flavonoid, tanin, alkaloid, saponin dan terpenoid. Tujuan: Mengetahui aktivitas daya hambat dari ekstrak kulit batang ulin terhadap pertumbuhan bakteri Lactobacillus acidophilus. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan rancangan post test only with control group design menggunakan ekstrak kulit batang ulin konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% serta K(+) Chlorhexidine digluconate 2%. Metode maserasi digunakan untuk mengekstraksi kulit batang ulin sedangkan uji daya hambat menggunakan metode difusi dengan 6 kelompok perlakuan dan 4 kali pengulangansehingga total sampel sebanyak 24 sampel. Semua kelompok diinkubasi 24 jam dengan suhu 37^OC kemudian pengukuran zona hambat menggunakan calliper. Hasil: Ekstrak kulit batang ulin konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, 100% dan Chlorhexidine digluconate 2% didapatkan rerata diameter zona hambat sebesar 7,17 mm, 9,02 mm, 11,14 mm, 13,06 mm, 15,17 dan 19,22 mm. Analisis data One Way ANOVA dan Post Hoc Bonferroni menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan. Kesimpulan: Ekstrak kulit batang ulin mampu menghambat pertumbuhan bakteri Lactobacillus acidophilus mulai dari konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%.

Kata kunci: Chlorhexidine digluconate 2%, daya hambat, ekstrak kulit batang ulin, Lactobacillus acidophilus.