Kanker serviks merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di
Indonesia. Provinsi Kalimantan Selatan menempati peringkat kedelapan dari 33
provinsi yang ada di Indonesia dengan jumlah sebanyak 2.087 kasus. Deteksi dini
perlu dilakukan guna mengurangi insidensi kanker serviks. Salah satu metode
deteksi dini kanker serviks yang sederhana, cepat, dan murah adalah inspeksi
visual dengan asam asetat (IVA). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hasil IVA di Daerah Sungai Martapura Desa Lok Baintan, Kalimantan Selatan.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan
cross-sectional. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil
penelitian dari 35 responden menunjukkan 1 orang positif IVA (2,86%); 34 orang
negatif IVA (97,14%); 48,57% responden merupakan kelompok usia 21-35 tahun
; 40,00% berpendidikan SMP/sederajat; 80,00% melakukan hubungan seksual
pertama kali saat berusia ≥17 tahun; 97,14% responden hanya memilki satu
pasangan seksual; 85,17% responden responden mengalami kehamilan pertama
kali saat berusia >17 tahun; 82,86% responden memiliki jumlah paritas <3. Hasil
positif IVA ditemukan pada responden dengan umur 21-35 tahun, tingkat
pendidikan SMP, melakukan hubungan seksual pertama kali saat berusia ≥17
tahun, hanya memilki satu pasangan seksual, mengalami kehamilan pertama kali
saat berusia >17 tahun, memiliki jumlah paritas <3, bekerja sebagai ibu rumah
tangga, dan mengeluhkan haid/perdarahan yang tidak teratur.
Kata kunci: kanker, serviks, pemeriksaan IVA