DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PERAN GURU IPS DALAM PENGUATAN KARAKTER RELIGIUS DAN NASIONALISME PADA PESERTA DIDIK DI MTs MUHAMMADIYAH KARANG INTAN
PENGARANG:ERMA AISYAH
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-07-28


 

ABSTRAK

 

 

 

            Erma Aisyah, 2020. Peran Guru IPS Dalam Penguatan Pendidikan Karakter Religius dan Nasionalisme  Pada Peserta Didik Di MTs Muhammadiyah Karang Intan. Tesis, Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (1).Prof. Dr. Dwi Atmono, M.Pd. Pembimbing (2). Dr. Sarbaini, M.Pd.

 

 

 

Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Karang Intan merupakan madrasah sederajat Sekolah Menengah Pertama yang mengintegrasikan pendidikan karakter khususnya karakter religius dan nasionalisme karena dua karakter ini menjadi pondasi mendasar dan sesuai dengan kemuhammadiyahan. Sehingga peran guru IPS sangat penting dalam pembelajaran IPS diharapkan dapat memberikan penguatan karakter kepada peserta didik sebagai penerus bangsa Indonesia memiliki rasa nasionalisme tetapi juga mempunyai religius yang tinggi. 

 

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran guru IPS dalam penguatan pendidikan karakter religius dan menganalisis peran guru IPS dalam penguatan pendidikan karakter nasionalisme pada peserta didik di MTs Muhammadiyah Karang Intan serta menganalisis penguatan karakter religius dan nasionalisme pembelajaran IPS dalam nilai kemuhammadiyahan yang merupakan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini.

 

            Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, observasi partisipasi, dan studi dokumentasi. Analisi hasil penelitian dengan menggunakan analisis dengan langkah-langkah yaitu klasifikasi, interpretasi, penyajian danverifikasi data.

 

            Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: (1) peran guru IPS dalam penguatan pendidikan karakter religius pada peserta didik MTs Muhammadiyah Karang Intan dengan cara kesabaran, dari pendidik yang menjadi kunci utama untuk mengarahkan serta memberikan contoh kepada peserta didik. Upaya yang dilakukan mulai dari pendidik kemudian disalurkan kepada peserta didik dan diterapkan di kehidupan sehari – hari, pemberian yang dilakukan pun tidak secara langsung akan tetapi secara bertahap sesuai kapasitas peserta didik dalam menerima, memahami serta menerapkannya. Penguatan karakter nasionalisme pada para peserta didik salah satunya diberikan melalui mata pelajaran umum dan muatan lokal (mulok) di sekolah. Peraturan sekolah mewajibkan para peserta didik menghafal lagu-lagu nasional sebagai bagian dari program pembelajaran karakter. Kegiatan rutin upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari Senin dan Hari Besar Nasional tertentu. Mengikuti serangkaian kegiatan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia dan rutinitas menjadi Pembina upacara pada hari Senin. (2) peran guru IPS dalam penguatan pendidikan karakter nasionalisme pada peserta didik MTs Muhammadiyah Karang Intan melalui penerapan metode yang diterapkan oleh pendidik secara garis besar yaitu memaui pemahaman, pembiasaan serta tauladan. Contoh proses penguatan pada tahap pelaksanaan diantaranya yaitu: sebelum memulai kegiatan pembelajaran pendidik dan peserta didik membiasakan diri untuk melakukan shalat sunah dhuha secara berjamaah maupun sendiri, hingga masuk ke dalam pembelajaran yang selalu diawali dan diakhiri dengan doa, hal tersebut merupakan cara untuk member penguatan nilai karakter tentang religius atau keagamaan. Dengan melalui proses pembiasaan yang dipadukan dengan pemberian contoh langsung oleh pendidik memperlihatkan adanya motivasi untuk memupuk generasi yang terpuji. (3) Penguatan karakter religius dan nasionalisme pembelajaran IPS dalam nilai kemuhammadiyahan dengan cara membimbing peserta didik dalam membentuk kegiatan rutin atau pembiasaan dalam upaya penguatan karakter religius dan nasionalisme.

 

Simpulan dalam penelitian ini adalah peran guru IPS member penguatan melalui kegiatan pembelajaran di dalam kelas dimulai dari kegiatan awal melalui orientasi, apersepsi dan motivasi; kegiatan inti melalui metode yang digunakan, dan kegiatan penutup melalui evaluasi. 1) Diadakan doa bersama setiap akan memulai dan selesai pembelajaran setelah berdoa selesai dilanjutkan dengan sholawatan. Jadi peserta didik ketika sebelum melaksanakan sholat dhuha peserta didik-peserta didik baris rapi di depan kelas setelah itu masuk kelas untuk berdoa belajar, doa niat sholat dan dilanjutkan dengan sholawatan. 2) Sholat dhuha berjamaah setiap pagi sebelum pembelajaran. 3) Sholat dhuhur berjamaah sebelum makan siang dengan secara gantian kelas atas sholat dhuhur baru makan dan kelas rendah makan dulu baru sholat dhuhur. 4) Kegiatan berinfaq yang dijadwalkan setiap hari Jum’at diberikan kepada guru pembiasaan dikelasnya atau lewat wali kelas masing-masing. 5) Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah seperti Hizbul Wathan. 6) Memasang poster yang berkaitan dengan keagamaan di setiap ruangan kelas.

 

 

 

Kata Kunci: Peran Guru, Religius. Nasionalisme.

 

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI