Wandrianor, 2020. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Gaya Dan Gerak Melalui Variasi Model Think Pair And Share (TPS), Student Facilitator and Explaining (SFAE) dan Talking Stick Di Kelas IV SDN Sungai Lulut 5 Banjarmasin. Skripsi Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing Dr. H. M. Saleh, M.Pd

Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Think Pair And Share (TPS), Student Facilitator and Explaining (SFAE) dan Talking Stick, Materi Gaya dan Gerak.

Permasalahan yang dihadapi siswa kelas IV SDN Sungai Lulut 5 Banjarmasin adalah hasil belajar yang berada dibawah nilai yang ditetapkan, yaitu 70 dikarenakan sebagian besar sulitnya siswa dalam memahami konsep Gaya dan Gerak. Kesulitan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kurang kreatifitas guru dalam mengajar, kurangnya penerapan media dan model, serta kurangnya motivasi siswa dalam belajar IPA. Solusi dalam mengatasi permasalahan ini adalah melakukan pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair And Share, Student Facilitator and Explaining dan Talking Stick, dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa, serta hasil belajar siswa pada materi Konsep Gaya dan Gerak di kelas IV SDN Sungai Lulut 5.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Sungai Lulut 5 Banjarmasin yang berjumlah 28 orang, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari aktivitas guru dan aktivitas siswa saat pembelajaran melalui lembar observasi, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar siswa melalui tes. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah : (1) aktivitas guru dapat mencapai kriteria “Sangat Baik” dengan skor perolehan ≥25, (2) aktivitas siswa dapat mencapai kriteria “Sangat Aktif” dengan skor perolehan ≥548, dan (3) hasil belajar siswa secara individu mencapai nilai ≥70, dengan ketuntasan klasikal sebesar ≥80% siswa mendapat nilai ≥70.

Aktivitas guru pada siklus I memperoleh kriteria baik dan terjadi peningkatan pada siklus II dengan kriteria sangat baik.  Sedangkan Aktivitas siswa pada siklus I mencapai skor dengan kriteria aktif dan terjadi peningkatan pada siklus II dengan kriteria sangat aktif. Hasil belajar siswa pada siklus I mendapat persentase sebesar 71,42% dan terjadi peningkatan pada siklus II sebesar 89,29%.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model Think Pair And Share, Student Facilitator and Explaining dan Talking Stick menunjukan bahwa aktivitas guru dan siswa serta hasil belajar siswa mengalami peningkatan.  Disarankan agar model ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam pemilihan model pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA.