ABSTRAK

Latar Belakang: Alginat adalah bahan yang berasal dari ekstrak rumput laut coklat yaitu anhydro-P-d-mannuronic acid. Alginat sering digunakan sebagai bahan cetak. Faktor yang harus diperhatikan saat menggunakan bahan cetak adalah mencegah terjadinya penularan infeksi. Pencegahan penularan infeksi dilakukan dengan pemberian desinfektan dengan cara disemprot. Namun material ini memiliki sifat imbibisi dan bisa terjadi ekspansi pada model. Larutan ekstrak batang pisang mauli dengan 25% dapat digunakan sebagai bahan desinfektan pada cetakan alginat dan tidak berpengaruh terhadap stabilitas dimensi cetakan alginat. Tujuan: Mengetahui efek penyemprotan desinfektan dari larutan ekstrak batang pisang mauli 25% terhadap perubahan stabilitas dimensi cetakan alginat pada model. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan pretest-posttest with control design. Sampel penelitian terdiri dari 15 sampel yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu aquades, sodium hipoklorit 1%, dan ekstrak batang pisang mauli 25% data penelitian dianalisis menggunakan One Way Anova. Hasil: Perhitungan nilai rata-rata selisih sebelum dan sesudah dilakukan penyemprotan pada kelompok aquades sebesar 0,504 mm, kelompok sodium hipoklorit 1% sebesar 0,502 mm dan kelompok ekstrak batang pisang mauli konsentrasi 25% sebesar 0,328 mm setelah dilakukan uji statistik menunjukan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara semua kelompok perlakuan terhadap stabilitas dimensi alginat atau tidak terdapat pengaruh  pada penyemprotan ekstrak batang pisang mauli 25% terhadap perubahan stabilitas dimensi cetakan alginat sig. 0,401 (p>0,05) Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang bermakna pada penyemprotan aquades, sodium hipoklorit 1%, ekstrak batang pisang mauli (Musa Acuminata) 25% terhadap stabilitas dimensi cetakan alginat

Kata kunci: Desinfeksi, cetakan alginat, laurtan ekstrak batang pisang mauli 25%, teknik penyemrpotan, stabilitas dimensi