Latar belakang: Periodontitis merupakan penyakit periodontal yang dapat menimbulkan peningkatan Reactive Oxygen Species (ROS). Peningkatan konsentrasi ROS ini akan menyebabkan terjadinya stres oksidatif yang berperan pada kerusakan DNA. Pada keadaan periodontitis, radiografi panoramik berperan penting dalam membantu menunjukkan kehilangan tulang horizontal secara generelized. Radiasi dari  radiografi panoramik tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada DNA. Kerusakan DNA yang terjadi akibat keadaan periodontitis ataupun paparan radiasi radiografi panoramik ditandai dengan terbentuknya mikronukleus pada sel epitel gingiva. Tujuan: untuk mengetahui efek radiografi panoramik terhadap jumlah mikronukleus pada tikus wistar yang mengalami periodontitis. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan metode post- test only with control group design. Sampel penelitian ini menggunakan 15 tikus wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok penelitian.Hasil:Rata-rata jumlah mikronukleus pada kelompok normal dan 1 kali eksposi adalah 4 dibandingkan dengan kelompok periodontitis tanpa eksposi adalah 1,67, kelompok periodontitis dan 1 kali eksposi sebesar 8, kelompok periodontitis dan 2 kali eksposi sebesar 15,67, dan pada kelompok periodontitis dan 3 kali eksposi sebesar 42,67. Hasil uji One-Way Anova dan Post Hoc Bonferroni menyatakan perubahan jumlah mikronukleus yang signifikan terlihat antara kelompok normal dengan 1 kali eksposi terhadap kelompok periodontitis dengan 2 dan 3 kali eksposi, dan pada kelompok periodontitis tanpa eksposi terhadap kelompok periodontitis dengan 2 dan 3 kali eksposi. Kesimpulan:radiasi sinar-X radiografi panoramik serta keadaan periodontitis dapat menyebabkan perubahan jumlah mikronukleus pada tikus wistar.