DIGITAL LIBRARY



JUDUL:AKTIVITAS ANTIBAKTERI CAMPURAN EKSTRAK BATANG PISANG MAULI DAN DAUN KEMANGI TERHADAP Staphylococcus aureus (Studi In Vitro Pemberian Campuran Ekstrak Batang Pisang Mauli dan Daun Kemangi Konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100% dengan Metode Dilusi)
PENGARANG:YUNIKE CHRISTANTI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-08-06


Latar Belakang: Batang pisang mauli merupakan tumbuhan khas di Kalimantan Selatan yang mengandung tanin (67,59%), saponin (14,49%), alkaloid (0,34%), dan flavonoid (0,25%) yang dapat berperan sebagai antiseptik alami. Batang pisang mauli telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans pada konsentrasi 25%. Daun kemangi merupakan tumbuhan yang banyak ditemukan di Kawasan Asia Tenggara yang mengandung eugenol (70%), flavonoid (4,75%), tanin (4,6%), dan alkaloid (1%) berpotensi sebagai agen antiseptik alami dan telah terbukti dapat menghambat partumbuhan Candida albicans. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak campuran batang pisang mauli dan daun kemangi terhadap Staphylococcus aureus [A1] Tujuan: menganalisis aktivitas antibakteri pada pemberian ekstrak campuran batang pisang mauli dan daun kemangi terhadap Staphylococcus aureus. Metode: true experiment menggunakan pretest and posttest with control group design yang terdiri dari 11 perlakuan dan 3 kali pengulangan dengan menggunakan beberapa konsentrasi. Konsentrasi tersebut terdiri dari 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100% dengan menggunakan kontrol negatif berupa aquades. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode dilusi. Penentuan KHM dengan melihat selisih nilai absorbansi setelah inkubasi dan sebelum inkubasi. Jika selisih bernilai negatif maka konsentrasi tersebut dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Penentuan KBM dilakukan dengan menguji konsentrasi yang telah menunjukkan nilai absorbansi yang negatif pada media MSA yang diinkubasi selama 24 jam. Apabila tidak terdapat jumlah koloni bakteri pada media MSA, maka konsentrasi tersebut adalah KBM. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100% dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus tetapi konsentrasi tersebut belum mampu membunuh Staphylococcus aureus. Kesimpulan: KHM ekstrak campuran batang pisang mauli dan daun kemangi terhadap Staphylococcus aureus adalah 40%, tetapi tidak didapatkan KBM.


 [A1]Latar belakang ini belum memberikan gambaran. Tlong tambahkan kandungan dari masing-masing ekstrak

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI