Latar Belakang : Periodontitis agresif adalah penyakit yang paling banyak menyerang pasien berusia muda dengan faktor lokal yang sedikit, prevalensi penyakit ini di indonesia sebesar 8%, Bakteri aggregatibacter actinomycetemcomitans merupakan bakteri dominan pada periodontitis agresif. Agregatibacter actinomycetemcomitans rentan terhadap senyawa flavonoid, bahan alam yang mengandung flavonoid salah satunya adanya daun ramania. Flavonoid di dalam daun ramania dapat bersifat sebagai senyawa antibakteri. Tujuan : Menganalisis efektivitas antibakteri, mengetahui dan menganalisis kadar hambat minimum dan kadar bunuh minimum flavonoid daun ramania pada konsentrasi 0,1%, 0,3% dan 0,5% terhadap bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Metode : True experimental design dengan pre and post tes with control group design. Uji antibakteri menggunakan metode dilusi cair dan dilusi padat sebanyak 5 perlakuan dengan 6 kali pengulangan. Hasil :  Semua konsentrasi yaitu 0,1%, 0,3% dan 0,5% memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri sedangkan konsentrasi yang mampu membunuh bakteri terdapat pada konsentrasi 0,5%. Hasil uji One way annova pada data kadar hambat minimum dan uji Kruskal wallis pada kadar bunuh minimum menunjukkan signifikansi <0,05 menunjukkan terdapat beberapa kelompok memiliki perbedaan bermakna. Kesimpulan : Terdapat kadar hambat minimum flavonoid daun ramania yang efektif terhadap bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans pada konsentrasi 0,1% dan terdapat kadar bunuh minimum flavonoid daun ramania yang efektif terhadap bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans pada konsentrasi 0,5% .

Kata Kunci : Aggregatibacter actinomycetemcomitans, flavonoid, daun ramania, dilusi, Periodontitis agresif.