DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENANGANAN ANAK DENGAN HAMBATAN LOW VISION DALAM SETTING PENDIDIKAN INKLUSI DI SDN TELUK DALAM 1 BANJARMASIN
PENGARANG:MAULIDA HARDIYANTI
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-08-07


ABSTRAK

Hardiyanti, Maulida. 1610127120008. 2020. Penanganan Anak dengan Hambatan Low Vision dalam Setting Pendidikan Inklusi di SDN Teluk Dalam 1 Banjarmasin. Skripsi Program Strata-1 Pendidikan Khusus. Jurusan Ilmu Pendidikan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Pembimbing I: Utomo dan Pembimbing II: Septi Aryanti.

Kata Kunci: Penanganan, Low Vision, Pendidikan Inklusi

            Permasalahan pada penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan guru dalam melakukan penanganan identifikasi, asesmen kepada anak low vision yang mana dengan kegiatan dalam identifikasi dan asesmen akan berpengaruh terhadap intervensi di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripisikan tentang kegiatan identifikasi, asesmen, dan intervensi yang dilakukan oleh guru kepada siswa low vision di SDN Teluk Dalam 1 Banjarmasin.

            Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam peneltian ini berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru pendamping khusus dari siswa low vision, koordinator guru, guru pendamping khusus, dan wali kelas siswa yang bersangkutan yaitu kelas satu. Analisis data dalam penelitian ini yaitu proses pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.  Hasil penelitian mengenai 1). Identifikasi terhadap anak low vision pada saat  melakukan identifikasinya masih menggunakan format yang telah dipakai sebelumnya. 2) Asesmen terhadap anak low vision tidak menggunakan pedoman khusus. 3) Intervensi terhadap anak low vision dilakukan setelah mengetahui hambatan, potensi, dan kebutuhannya.

            Penelitian ini menyimpulkan bahwaPenanganan dalam hal identifikasi, dapat dikatakan baik karena Identifikasi yang dilakukan di SDN Teluk Dalam 1 Banjarmasin dilakukan saat awal masuk sekolah dengan menggunakan instrument yang sudah ada. Penanganan asesmen terhadap anak low vision dapat dikatakan baik karena dilakukan sama seperti identifikasi yang mana dilakukan oleh guru pendamping khusus. Intervensi pada anak low vision dalam setting inklusi sudah dikatakan baik, dalam hal ini pelaksanaannya dilakukan oleh guru pendamping khusus  pemberian pembelajaan sudah disesuaikan dengan kemampuan anak. Dari kesimpulan tersebut  kepada guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya dalam penanganan identifikasi, asesmen, dan intervensi pada anak low vision.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI