Latar Belakang: Periodontitis di Indonesia menunjukkan prevalensi sebesar 74,1%. Periodontitis Agresif merupakan jenis periodontitis yang menimbulkan kerusakan besar dengan faktor mikrobiologi yang minimal. Faktor mikrobiologi yang berperan yaitu bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Bakteri ini memproduksi toksin yang mengganggu respons imun dan merusak jaringan. Periodontitis Agresif dapat dirawat dengan scaling, root planning, dan pemberian antibiotik seperti tetrasiklin karena memiliki efek sebagai antibakteri dan antikolagenase. Penggunaan tetrasiklin yang berlebihan menimbulkan efek samping sehingga diperlukan bahan antibiotik yang memiliki efek samping minimal. Pada saat ini penelitian mengenai bahan antibiotik telah banyak dilakukan salah satunya dengan tumbuhan Kasturi. Daun tumbuhan ini mengandung senyawa metabolik sekunder berupa triterpenoid, flavonoid, tanin, dan fenol yang bersifat antibakteri.  Tujuan: Mengetahui dan menganalisis efektivitas antibakteri ekstrak daun kasturi terhadap pertumbuhan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Metode: True experimental dengan desain post test only with control group dan mempunyai 6 kelompok perlakuan dengan 6 kali pengulangan. Penelitian ini menggunakan metode dilusi cair dan padat untuk mengetahui nilai Kadar Hambat Minimum (KHM) dan Kadar Bunuh Minimum (KBM). Analisis data menggunakan metode Kruskal Wallis dan uji Post hoc Mann Whitney. Hasil: KHM pada ekstrak daun kasturi terdapat pada konsentrasi 20 mg/ml dan KBM pada konsentrasi 40 mg/ml. Kesimpulan: Ekstrak daun kasturi efektif dalam menghambat dan menghentikan pertumbuhan bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans.