ABSTRAK

Latar Belakang: Ekstrak etanol daun binjai memiliki kandungan bioaktif berupa senyawa saponin, tanin, triterpenoid, steroid, alkaloid, dan flavonoid yang berpotensi sebagai antiinflamasi, antibakteri dan antioksidan sehingga dapat mempercepat dan mengontrol proses penyembuhan luka. Ekstrak daun binjai di olah menjadi bentuk sediaan gel. Gel ekstrak daun binjai dapat mempengaruhi jumlah sel fibroblas selama fase proliferasi. Tujuan: Untuk membuktikan pengaruh gel ekstrak daun binjai yang diberikan secara topikal dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15% terhadap peningkatan jumlah sel fibroblas di hari ke-7 dan penurunan jumlah sel fibroblas di hari ke-14 pada luka insisi punggung tikus wistar jantan. Metode: Desain penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris murni dengan rancangan post-test only with control group design yang menggunakan 24 ekor tikus wistar jantan dan dibagi menjadi 4 kelompok: kelompok kontrol negatif yang diberikan gel plasebo dan kelompok perlakuan yang diberikan gel ekstrak daun binjai dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15%. Hasil: Hasil uji statistik Two-way ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada kelompok perlakuan di hari ke-7 (p=0.000) dan hari ke-14 (p=0.000). Uji Post-Hoc Bonferoni untuk rata-rata jumlah sel fibroblas di hari ke-7 dan 14 menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) antara kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan. Kesimpulan: Terdapat pengaruh gel ekstrak daun binjai terhadap peningkatan jumlah sel fibroblas di hari ke-7 dan penurunan jumlah sel fibroblas di hari ke-14 pada penyembuhan luka insisi punggung tikus dengankonsentrasi yang paling efektif adalah konsentrasi 15%.

Kata Kunci: Gel ekstrak daun binjai, Flavonoid, Jumlah sel fibroblas, Penyembuhan luka insisi.