Latar Belakang: Luka didefinisikan sebagai putusnya kontuinitas struktur pada lapisan epitel. Proses penyembuhan luka terdiri dari fase inflamasi, proliferasi, dan maturasi. Salah satu sel yang berperan penting dalam proses penyembuhan luka adalah sel fibroblas pada fase proliferasi. Fibroblas akan memuncak pada hari ke-7 kemudian terjadi penurunan pada hari ke-14 untuk melakukan sintesis kolagen. Daun binjai (Mangifera caesia) dan daun ramania (Bouea macrophylla Griff.) mengandung metabolit sekunder, salah satunya flavonoid yang dapat membantu proses penyembuhan luka dan mempengaruhi jumlah sel fibroblas. Tujuan: Untuk membuktikan pengaruh gel ekstrak daun binjai konsentrasi 15% dan gel ekstrak daun ramania konsentrasi 15% terhadap jumlah sel fibroblas pada luka insisi punggung tikus wistar di hari ke-7 dan 14. Metode: True experimental dengan posttest-only control design menggunakan 18 tikus wistar jantan (berat badan 200-250 g dan umur 2-3 bulan) yang dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok kontrol diberikan gel plasebo, kelompok perlakuan diberikan gel ekstrak daun binjai konsentrasi 15% dan gel ekstrak daun ramania konsentrasi 15%. Hasil: Uji Two-way Anova menunjukkan terdapat pengaruh signifikan berdasarkan perlakuan(p<0,05) dan berdasarkan hari (p<0,05) dan serta hubungan interaksi menunjukkan nilai (p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan interaksi antara perlakuan dan hari. Uji Post-hoc Bonferroni menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat pengaruh gel ekstrak daun binjai konsentrasi 15% dan gel ekstrak daun ramania konsentrasi 15% terhadap jumlah sel fibroblas pada hari ke-7 dan 14.