Latar Belakang: Ikan Toman dipilih sebagai penggunaan obat tradisional untuk membantu
proses penyembuhan luka pada keadaan normal dan diabetes karena memiliki kandungan albumin sebesar
5.35%. Penggunaan dan pengembangan obat perlu diperhatikan batas penggunaan, perlu dilakukan uji
toksisitas untuk melihat keamanan dari ekstrak ikan Toman dosis 16 mL/Kg terhadap hepar tikus wistar
normal dan model diabetes. Uji toksisitas pada hepar dapat dilihat melalui histopatologi yaitu berupa
gambaran degenerasi hidropik dan nekrosis. Tujuan: Membuktikan toksisitas ekstrak ikan Toman
(Channa micropeltes) dosis 16 mL/KgBB secara oral terhadap perubahan gambaran histopatologi pada
hepar tikus Wistar normal dan model diabetes. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian true
eksperimental design dengan rancangan post-test only with control group design. Sampel pada penelitian
ini adalah tikus Wistar sebanyak 27 ekor yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok kontrol tikus
Wistar model diabetes, kelompok perlakuan tikus Wistar normal yang diberikan ekstrak ikan Toman, dan
kelompok perlakuan tikus Wistar model diabetes yang diberikan ekstrak ikan Toman yang diberikan
secara oral selama 14 hari. Hasil: Nilai rata-rata skor perubahan gambaran degenerasi hidropik dan
nekrosis pada kelompok perlakuan tikus Wistar normal yang diberikan ekstrak sebesar 1.33 dan 0.16,
pada kelompok perlakuan tikus Wistar model diabetes yang diberikan esktrak sebesar 1.41 dan 0.17,
sedangkan kelompok kontrol tikus Wistar model diabetes sebesar 2 dan 0.22. Kesimpulan: Tidak
terdapat perbedaan toksisitas dari ekstrak ikan Toman dosis 16 mL/KgBB secara oral terhadap perubahan
gambaran histopatologi hepar tikus Wistar normal dan model diabetes.