DIGITAL LIBRARY



JUDUL:MULTIPLIKASI TUNAS STEVlA (Stevia rebaudiana Bertoni) SECARA lN VlTRO PADA BEBERAPA JENIS SITOKININ DENGAN PERlODE SUBKULTUR BERBEDA
PENGARANG:BOBY KURNIAWAN
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-08-12


Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) merupakan salah satu jenis tanaman obat di Indonesia yang memiliki keunikan berupa rasa manis pada daunnya. Komponen utama yang memberikan rasa manis dan terkandung paling banyak pada daun stevia adalah steviosida yang diperkirakan 300 kali lebih manis dari sukrosa. Bahan pemanis ini telah digunakan di banyak negara sebagai pemanis alami non-kalori, sehingga dapat direkomendasikan untuk penderita diabetes mellitus tipe 2 dan penderita obesitas.Pada umumnya tanaman stevia diperbanyak dengan menggunakan stek batang. Namun jumlah stek yang dihasilkan pertanaman sangat sedikit, sehingga menjadi kendala dalam hal penyediaan bibit bila ditanam dalam skala luas. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan rendahnya ketersediaan bibit stevia adalah dengan menggunakan perbanyakan tanaman teknik in vitro atau kultur jaringan.Salah satu tahapan yang penting dalam kultur jaringan adalah multiplikasi tunas. Faktor multiplikasi tunas yang tinggi dapat dipicu oleh penambahan zat pengatur tumbuh (ZPT) berupa sitokinin. Beberapa sitokinin yang sudah digunakan dalam kultur in vitro tanaman diantaranya BAP (Benzyl amino purine), kinetin, dan Thidiazuron (TDZ).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi beberapa jenis sitokinin dengan periode subkultur berbeda serta interaksinya yang paling optimal terhadap multiplikasi tunas tanaman stevia. Penelitian ini menggunakan RAL faktorial 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama berupa jenis sitokinin yang terdiri atas 3 taraf perlakuan berupa BAP 2 ppm; kinetin 2 ppm; dan TDZ 2 ppm. Faktor kedua berupa periode subkultur yang terdiri atas 3 taraf perlakuan yaitu periode subkultur 2 minggu; 3 minggu; dan 4 minggu. Variabel yang diamati adalah waktu muncul tunas (hst), persentase eksplan membentuk tunas (%), persentase kontaminasi (%), jumlah tunas (buah), dan jumlah daun (helai). HasiI penelitian ini melaporkan bahwa interaksi beberapa jenis sitokinindenganperiode subkuItur berbeda tidakmemberikanpengaruhnyataterhadap multiplikasi tunas stevia secara in vitro. Faktor tunggaI beberapa jenis sitokinin memberikan pengaruh sangat nyata pada persentase ekspIan membentuk tunas dan jumIah tunas umur 8 mst serta faktor tunggal periode subkultur berbeda menunjukkan pengaruh nyata pada persentase ekspIan membentuk tunas dan jumIah tunas umur 5 serta 6 mst.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI