DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK IKAN TOMAN (Channa micropeltes) TERHADAP PERUBAHAN KADAR SGOT DAN SGPT (Studi In Vivo pada Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Normal dan Model Diabetes)
PENGARANG:ALAN PERMANA
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-08-21


Latar Belakang: Ulserasi pada pasien diabetes melitus dapat mengalami delayed wound healing. Obat yang mengandung ekstrak ikan Haruan dapat mempercepat penyembuhan luka, namun ikan Haruan semakin sulit untuk didapatkan sehingga perlu alternatif lain yaitu ikan Toman. Ikan Toman memiliki kandungan albumin sebesar 5,35% dan terbukti dapat mempercepat penyembuhan luka diabetes, namun belum diketahui efek toksiknya terhadap hati sehingga perlu dilakukan uji toksisitas dengan melihat perubahan kadar SGOT dan SGPT. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah membuktikan pengaruh pemberian ekstrak ikan Toman 16 mL/kgBB perhari secara oral dalam dua dosis terbagi terhadap perubahan kadar SGOT dan SGPT hati tikus Wistar normal dan model diabetes selama 14 hari. Metode: Penelitian ini merupakan true experimental design dengan post test only with control group design. Tikus sebanyak 24 ekor dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok 1 tikus Wistar normal yang diberikan ekstrak ikan Toman dosis 16 mL/kgBB dan pakan BR2, kelompok 2 tikus Wistar model diabetes yang diberikan ekstrak ikan Toman dosis 16 mL/kgBB dan pakan BR2, dan kelompok 3 tikus Wistar model diabetes yang diberikan pakan BR2 secara oral selama 14 hari. Hasil: Kadar SGOT pada kelompok 1, 2, dan 3 adalah 15,05 IU/L, 23,78 IU/L, dan 33,16 IU/L. Kadar SGPT pada kelompok 1, 2, dan 3 adalah 15,71 IU/L, 36,43 IU/L, dan 54,97 IU/L. Uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) pada kadar SGOT dan SGPT. Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian ekstrak ikan Toman dosis 16 mL/kgBB terhadap penurunan kadar SGOT dan SGPT yang masih dalam batas normal sehingga tidak menyebabkan efek toksik.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI