Air rawa yang telah terjadi intrusi air laut pada musim kemarau menjadikan air bersifat payau atau asin. Selain itu, karakteristik air rawa yang berwarna keruh serta terdapat kandungan bahan organik mengharuskan adanya pengolahan sebelum digunakan untuk kebutuhan air sehari-hari. Oleh karena itu proses desalinasi menggunakan membran silika-pektin (MSP)-kulit pisang menjadi pilihan untuk pemisahan kandungan garam terlarut serta rejeksi bahan organik pada air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja MSP-kulit pisang terhadap variasi suhu air umpan ~25⁰C, 40⁰C dan 60⁰C pada desalinasi air rawa asin berdasarkan nilai fluks permeat, rejeksi garam dan rejeksi bahan organik. Bahan utama pada pembuatan membran ini adalah Tetraethyl Orthosilicate (TEOS). MSP-kulit pisang dikalsinasi pada suhu 300°C melalui teknik RTP (Rapid Thermal Processing). Kinerja membran MSP-kulit pisang pada desalinasi air rawa asin teruji baik dengan fluks permeat mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan suhu air umpan namun berkebalikan dengan rejeksi garam yang dihasilkan. Rejeksi bahan organik air rawa asin optimum di suhu 40°C. Kenaikan suhu saat pervaporasi menjadikan nilai SUVA dan E₄/E₆ setelah proses pervaporasi menggunakan MSP-kulit pisang semakin kecil menandakan bahwa MSP-kulit pisang mampu merejeksi bahan organik yang bersifat hidrofobik namun tidak dapat merejeksi bahan organik yang besifat hidrofilik.

Kata kunci : Desalinasi, MSP-kulit pisang, pervaporasi, air rawa asin.