ABSTRAK

         Penelitian ini dilatarbelakangi adanya anak autis yang bermasalah dengan interaksi sosial terhadap lingkungan keluarga, interaksi sosial anak terhadap guru disekolah dan interaksi sosial anak terhadap teman sebayanya. Fakta dilapangan ditemukan bahwa anak autis mengalami kesulitan dalam interaksi sosial karena terkendala cara komunikasi verbal, komunikasi non verbal, interaksi positif dan interaksi negative. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui interaksi sosial anak dengan guru disekolah, interaksi sosial anak dengan teman sebayanya dan mengenai bentuk interaksi sosial anak autis di sekolah TK Kartika V-27 Kotabaru, sebagai sekolah penyelenggara pendidikan inklusi.

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian merupakan siswa kelompok A di sekolah TK Kartika V-27 Kotabaru dengan gangguan autis. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisa, data disajikan dengan menarik kesimpulan mengenai pemaknaan data yang telah terkumpul.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk interaksi sosial yang dilakukan subjek dengan guru kelas dan teman sebaya masih kurang, kemampuan verbal dan  sosial masih kurang, subjek cenderung cuek, tidak mau diganggu dan sangat aktif, komunikasi yang digunakan dalam berinteraksi yaitu  komunikasi satu arah, Tetapi  kemampuan subjek berkomunikasi masih kurang baik, sehingga masih perlu bimbingan. Subjek mampu merespon komunikasi saat interaksi walau terkadang respon  tidak sesuai topik komunikasi. Subjek sudah dapat berbicara tetapi dalam melakukan komunkasi saat ini baru menguasai komunikasi verbal satu arah, dari penelitian ke subjek bantuan stimulus dan kemampuan komunikasi non verbal juga masih kurang. yang sering terlihat dalam komunikasi non verbal hanya sentuhan serta gerakkan tubuh.