Amorphophallus spp. yang dikenal oleh masyarakat suku Jawa dengan istilah “porang”, “iles-iles” atau “suweg” adalah salah satu sumberdaya genetik yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat lokal(terutama suku Dayak) yang menghuni Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi keragaman dan kekerabatan genetik Amorphophallus yang tumbuh di Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan menggunakan penanda DNA barcoding(rbcL). Sepuluh sampel Amorphophallus, meliputi tiga spesies, yaitu A. paeoniifolius var. sylvestris(4 individu), A. paeoniifolius var. hortensis(3 individu), A. muelleri(2 individu) dan A. borneensis(1 individu), berhasil dikoleksi dari dua wilayah kabupaten, yaitu Tanah Laut dan Tapin, Kalimantan Selatan, dan dikarakterisasi secara molekuler. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa secara umum Amorphophallus spp. di Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan memiliki keragaman genetik sebesar 0,011. Sementara itu, hasil analisis filogenetik menunjukkan bahwa plasma nutfah tersebut terbagi ke dalam tiga klad utama, yang didalamnya ketiga spesies Amorphophallus (A. paeoniifolius, A. muelleri dan A. borneensis) terpisah satu sama lain.

Kata Kunci: Amorphophallus, keragaman genetik, Pegunungan Meratus, filogenetik