YOGA BAYU SANTOSO. Perbandingan Keragaman Herba di PT. Adaro Indonesia pada Dua Periode Pengukuran dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. H. Mochammad Arief Soendjoto, M.Sc. dan Dr. Ir. Daniel Itta, Ms.

PT. Adaro Indonesia yang telah direvegetasi sekitar tahun 2012 dan dipantau rutin sekitar 6 bulan sekali sejak Desember 2013. Tumbuhan bawah salah satunya herba memiliki fungsi pokok dalam menjaga keseimbangan ekosistem serta mencegah dari bahaya erosi. Namun, sejauh ini belum banyak data tentang keragaman tumbuhan herba dilokasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan komposisi jenis, dominansi jenis, keanekaragaman dan keseragaman jenis, serta kemiripan jenis herba pada dua periode pengambilan data. Pengambilan data dengan petak pengamatan ukuran 20 x 50 m², dimana pada empat sudut terdapat plot contoh ukuran 5 x 5 m² dan satu plot contoh lagi diletakkan ditengah petak ukur.

Dari Komposisi jenis herba didapatkan penambahan jenis yaitu 8 famili dan 9 jenis herba pada dua periode pengambilan data, terdiri dari 21 famli dan 44 jenis herba pada bulan Mei, serta 28 famili dan 53 jenis herba dengan 3 famili dan jenis belum teridentifikasi pada bulan November. Tingkat dominansi pada dua periode pengambilan data yaitu yang paling dominan oleh jenis Eupatorium odoratum, Centrosema pubescens dan Pueraria phaseoloides. Sedangkan pada indeks keanekaragaman dan keseragaman disimpulkan bahwa tingkat keanekaragaman dari dua periode pengukuran tergolong sedang dan tingkat keseragamannya tinggi, berarti komunitas tumbuhan herba tersebut dapat dikatakan stabil tanpa ada tanaman yang paling mendominasi di dua periode pengukuran. Berdasarkan pada tingkat kemiripan di setiap lokasi pada dua periode pengambilan data yang dibandingkan yaitu tingkat kemiripan tertinggi pada lokasi 2 dan tingkat kemiripan terendah pada lokasi 4.