Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu penyebab utama
kematian di negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu
manifestasi klinis PJK yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian
adalah sindrom koroner akut (SKA). Penelitian ini bertujuan mengetahui
gambaran kadar CKMB pada pasien sindrom koroner akut di ICCU RSUD Ulin
Banjarmasin berdasarkan usia, jenis kelamin, riwayat merokok, riwayat
hipertensi, riwayat dislipidemia dan riwayat diabetes mellitus. Penelitian
dilakukan dengan mengambil data sekunder yaitu rekam medik pasien SKA di
RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan pendekatan observasional retrospektif. Hasil penelitian
diperoleh 104 pasien SKA yang memenuhi kriteria inklusi, terdiri dari 72 pasien
STEMI dan 32 pasien NSTEMI. Pasien SKA yang menjadi sampel pada
penelitian ini pada umumnya mengalami peningkatan CKMB (94%). Pada kasus
STEMI didapatkan 68 (94,5%) pasien mengalami peningkatan CKMB dengan
kriteria terbanyak kelompok usia lansia awal dan lansia akhir (masing-masing
35%), laki-laki (72%), tidak memiliki riwayat merokok (100%), tidak memiliki
riwayat hipertensi (76,5%), tidak memiliki riwayat dislipidemia (88%) dan tidak
memiliki riwayat diabetes mellitus (73,5%). Pada kasus NSTEMI didapatkan 30
(94,5%) pasien mengalami peningkatan CKMB dengan kriteria terbanyak usia
lansia akhir (43%), laki-laki (73%), tidak memiliki riwayat merokok (100%),
tidak memiliki riwayat hipertensi (80%), tidak memiliki riwayat dislipidemia
(93%) dan tidak memiliki riwayat diabetes mellitus (73%).

Kata kunci: CKMB, sindrom koroner akut, penyakit jantung koroner