Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis mengenai penyelenggaraan Rumah Sakit oleh Yayasan yang berbentuk Perseroan Terbatas. Dan untuk menganalisis mengenai Yayasan melakukan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga apabila dari aset kekayaannya diambil untuk jadi modal mendirikan badan usaha. Kegunaan penelitian ini adalah diharapkan sebagai referensi atau bahan bacaan tambahan baik bagi mahasiswa Magister Kenotariatan maupun masyarakat, agar mengetahui penyelenggaraan Rumah Sakit oleh Yayasan yang berbentuk Perseroan Terbatas.

Hasil Penelitian bahwa dalam pendirian Perseroan Terbatas Rumah Sakit, Yayasan berkedudukan sebagai pemegang saham yang disetorkan paling banyak 25 % dari seluruhnilai kekayaan Yayasan.Pada bentukkelembagaaninihubungan antara Yayasan dengan Perseroan Terbatas terjalin melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Dimana Yayasan sebagai pemegang saham dapat mengatur arah kebijakan Perseroan Terbatas. Dalam hal ini organ Perseroan Terbatas Rumah Sakit tidak bertanggung jawab secara langsung kepada Yayasan, akan tetapi bertanggung jawab kepada RUPS, karena yang mengangkat dan memberhentikan organ Perseroan Terbatas adalah RUPS. Dalam bentuk kelembagaan ini Yayasan tidak boleh membagikan hasil kegiatan usaha untuk keuntungan pribadi organ yayasan.

Bahwa karena yayasan termasuk badan hukum, dan syarat mendirikan sebuah Perseroan Terbatas bisa didirikan oleh orang perorangan dan/atau badan hukum, maka Yayasan bisa mendirikan sebuah Perseroan Terbatas. Dalam hal Yayasan yang mendirikan sebuah Perseroan Terbatas, kegiatan perseroan haruslah sesuai dengan maksud dan tujuan yayasan yang telah tercantum dalam Anggaran Dasar Yayasan dan terhadap pendirian tersebut, yayasan tidaklah perlu melakukan perubahan Anggaran Dasar. Yayasan tidak diperbolehkan mendirikan badan usaha yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan dalam Anggaran Dasaryayasan.