DIGITAL LIBRARY



JUDUL:PENGOLAHAN AIR ASAM TAMBANG (AAT) MENGGUNAKAN MEMBRAN SILIKA PEKTIN (MSP)-KULIT PISANG DENGAN PROSES PERVAPORASI: PENGARUH SUHU UMPAN TERHADAP KINERJA MEMBRAN
PENGARANG:AKHBAR
PENERBIT:UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TANGGAL:2020-08-27


Kalimantan Selatan merupakan salah satu daerah penghasil batubara yang cukup melimpah. Penambangan bat ubara dengan metode terbuka seringkali mengakibatkan terbentuknya AAT sehingga dapat mencemari lingkungan. MSP-kulit pisang dari limbah kulit pisang berpotensi digunakan untuk mengolah AAT menjadi air bersih maupun air minum. Tujuan dari penelitian ini adalah menginvestigasi kinerja MSP-kulit pisang dari limbah kulit pisang untuk mengolah AAT menggunakan proses pervaporasi. Membran yang digunakan adalah MSP-kulit pisang konsentrasi 0,5% yang dikalsinasi pada suhu 300 °C menggunakan metode rapid thermal processing (RTP). Pervaporasi dilakukan dengan system dead-end pada variasi suhu umpan 25, 40 dan 60 0C. Morfologi MSP-kulit pisang dianalisis menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Performa MSP-kulit pisang dievaluasi melalui pengukuran fluks air dan rejeksi garam pada desalinasi AAT. Parameter yang diukur meliputi Fe, Total Dissolved Solid (TDS) dan konduktivitas. Pada penelitian ini menghasilkan nilai fluks permeat pada variasi suhu 25, 40  dan 60 0C adalah berturut-turut 10,6 ; 13,1 ; 17,7 kg.m-2.jam-1 dengan presentasi nilai rejeksi garam yang sangat baik yaitu masing-masing 99,23 ; 99,09 ; 99,05%. Serta mampu mampu menyisihkan kandungan Fe dan menyisihkan kandungan TDS sebesar ≥ 99%, sehingga dapat dikatakan MSP-kulit pisang memiliki kinerja yang sangat baik yang dapat diaplikasikan pada pengolahan AAT.

Kata kunci: AAT, desalinasi, MSP-kulit pisang, pervaporasi, suhu umpan.

Berkas PDF
NODOWNLOAD LINK
1FILE 1



File secara keseluruhan dapat di unduh DISINI