Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian nomor satu secara global, Penyakit kardiovaskular yang saat ini diperkirakan akan menjadi penyebab utama kematian di negara-negara industri dan negara berkembang pada tahun 2020 adalah coronary artery disease (CAD) atau penyakit jantung koroner (PJK), yang merupakan manifestasi paling umum dan berhubungan dengan mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Pasien penyakit jantung koroner dengan peningkatan kadar kreatinin akan memperberat mortalitas dan mobiditas meskipun tidak signifikan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran kreatinin pada pasien penyakit jantung koroner dan distribusi frekuensinya berdasarkan jenis kelamin, usia, riwayat keluarga, riwayat merokok, riwayat diabetes mellitus, dan riwayat hipertensi di Bangsal Alamanda RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2016. Penelitian ini bersifat deskriptif observasional dengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian ini diambil dari rekam medik bangsal Alamanda RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2016. Prevalensi pasien penyakit jantung koroner yang mengalami peningkatan kreatinin adalah 32,48% dari 237 pasien penyakit jantung koroner. Pasien PJK dengan peningkatan kreatinin, terbanyak pada laki-laki, 71,5%. usia 46-55 tahun (lansia awal) dan 56-65 tahun (lansia akhir), sebesar 30,0% dan 33,5%. Selanjutnya berdasarkan riwayat keluarga, distribusi frekuensi tertinggi pada pasien tanpa riwayat keluarga, 80,5%, berdasarkan riwayat merokok, distribusi frekuensi tertinggi pada pasien tanpa riwayat merokok, 98,7%. Berdasarkan riwayat hipertensi, distribusi frekuensi tertinggi pada pasien tanpa riwayat hipertensi, 67,5%, dan berdasarkan riwayat diabetes mellitus, distribusi frekuensi tertinggi pada pasien tanpa riwayat diabetes mellitus, sebesar 92,2%.
Kata-kata kunci: kreatinin, penyakit jantung koroner, bangsal Alamanda